Dapatkan Modal dari KUR BRI, UMKM Mic Coffee Dapatkan Omset Sampai Rp40 Juta Perbulan
Mic Coffee yang mulai dirintis sejak 2021 oleh Rahmat Widayat. Ia mendapatkan pasokan kopi robusta dari Bengkulu.
TRIBUNJAMBI.COM - Usaha kopi kini menjamur di masyarakat karena meminum kopi sudah menjadi gaya hidup. Meskipun ada banyak tempat kopi, keberadaan kopi kemasan tetap eksis hingga saat ini.
Termasuk Mic Coffee yang mulai dirintis sejak 2021 oleh Rahmat Widayat. Ia mendapatkan pasokan kopi robusta dari Bengkulu.
"Kopi itu kan sekarang kan lagi booming, jadi punya ide jualan kopi Bengkulu di Jambi. Kopinya juga kopi murah, kopi rakyat. Jenisnya robusta," ungkapnya (7/8/2023).
Baca juga: Kesiapan BRI Menuju Transformasi Digital di Jambi, Ada Lebih dari 19 Ribu Pengguna QRIS BRI
Ia menjelaskan alasan menggunakan kopi Bengkulu karena ada khas tersendiri dibanding dengan kopi lokal Jambi. Secara spesifik kopi diambil dari daerah Curup, Kepayang dan Lebong.
"Rasanya lebih eksklusif, lebih halus," ujarnya.
Ada berbagai ukuran dari kopi saset ini yaitu 45 gr, 95 gr dan 24.5 gr. Ukuran ganjil ini menjadi ciri khas dari Mic Coffee. Jika biasanya ukuran 50 gr atau 100 gr, ia sengaja membuatnya jadi 45 gr dan 95 gr.
Harga jual mulai Rp6.500 - Rp25.000, dengan total penjualan 3.000-5.000 saset perbulan untuk ukuran 24.5 gr, sedang ukuran 45 gr dan 95 gr bisa lebih dari 5000 saset.
Adapun omset per bulan yang ia dapatkan yaitu paling kisaran Rp20 - Rp 40 juta.
Cara pemasarannya yang ia lakukan yaitu dengan menjual ke warung-warung dan salah satu supermarket. Sedang untuk penjualan online di back up dari pabrik kopi langsung.
Baca juga: Manfaatkan KUR BRI, Jasa Servis AC Dayat Banjir Orderan di Kota Jambi
Selama 2 tahun ini menurutnya kesulitan yang ia rasakan adalah sulit untuk membuat orang percaya akan rasa kopinya karena kebanyakan sudah biasa dengan rasa kopi lokal.
"Bila orang mau beralih ke kopi yang baru, kalau dia nggak nyicip langsung pasti dia nggak mau. Jadi itu kesulitannya. Kalau promosi harus yang diseduh," jelasnya.
Mengenai pinjaman KUR, ia mengajukan sebesar Rp50 juta. Menurutnya pinjaman itu bisa membantu memback up keuangan.
"Saat kopi belum dibayar oleh pihak warung atau kostumer, itu bisa backup keuangan untuk mendatangkan barang yang baru, untuk dikirim ke warung-warung yang baru," jelasnya.
Ia mengatakan mengajukan pinjaman ini tidak sulit. Pihak BRI melakukan pengecekan ke rumah sampai tempat usaha.
"Ngecek rumah kita, ngecek visi kopi kita. Terus usaha kita itu benar-benar berjalan atau tidak. Mereka interview juga, ditanyain penghasilannya berapa. Jadi tidak sulit," paparnya.
Pemimpin Cabang BRI Kanca Jambi, Tomy Irawan mengatakan program Kredit Usaha Mikro (KUR) bisa membantu pelaku UMKM dalam permodalan. Dana yang dikucurkan bisa mencapai Rp100 juta.
"Dulu hanya bisa sampai dengan Rp50 juta, sekarang bisa sampai Rp100 juta tanpa agunan," ungkapnya (6/8/2023).
Baca juga: Senyum Sutiarni Sukses Buka Toko Kelontong: Pendanaan dari BRI Sangat Membantu
Kucuran dana ini diberikan secara bertahap berdasarkan volume usaha. Bila usaha sudah berjalan dan settle namun masih kurang modal, baru bisa diberikan KUR sampai dengan Rp100 juta.
Update berita Tribun Jambi di Google News