Pembangunan Jalan Khusus Batu Bara di Jambi Terkendala Pembebasan Lahan

Pengerjaan fisik pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi hingga saat ini belum dimulai.

Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Musawira
Provinsi Jambi, Sudirman. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengerjaan fisik pembangunan jalan khusus batu bara di Jambi hingga saat ini belum dimulai.

Hal tersebut terjadi karena persoalan pembebasan lahan yang sampai saat ini belum terselesaikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan tiga perusahaan yang akan membangun, serta pihak-pihak terkait lainnya. 

“Ternyata perusahaan menghadapi kendala mengenai pembebasan lahan," katanya, belum lama ini.

Sekda mengatakan ada lonjakan harga yang ditetapkan masyarakat pemilik lahan. Dimana, lonjakan itu sampai 500 persen. Perusahaan merasa harga tersebut tidak bisa disepakati. 

Sementara target penyelesaian jalan khusus itu, semakin dekat yakni Desember mendatang.

Baca juga: Jadwal Tentatif Kunker Presiden Jokowi di Jambi, Bakal Tinjau Jalan Rusak dan Aktivitas Batu Bara

Pemprov Jambi beserta Instansi terkait lainnya sudah melakukan rapat untuk mencari solusi tersebut.

"Pemprov akan melakukan penetapan lokasi alur untuk jalan khusus itu. Akan ada panitia pengadaan tanah, eksekutornya BPN. Karena ada keluhan dari pihak perusahaan, bahwa kenaikan sangat luar biasa mencapai 500 persen. Ini tak terkendali lagi, dan bisa-bisa menghambat jalannya pembangunan jalan khusus batu bara ini," ucapnya. 

Awalnya, masalah pembebasan lahan domainnya memang diserahkan ke perusahaan yang akan membangun. Namun, sejalan dengan waktu, harga tanah melonjak tak terkendali. Maka untuk itu, pihak-pihak terkait harus mencarikan solusinya. 

"Kenapa tidak dari awal pakai mekanisme pengadaan tanah, karena awalnya diserahkan sepenuhnya ke perusahaan yang membangun. Karena di perjalanan ternyata ada Kendala, maka kita carikan solusinya," katanya.

Dari tiga trase pembangunan jalan khusus itu, persoalan pembebasan lahan ini terjadi di trase ke tiga. Namun, tidak semua masyarakat di trase ketiga yang menaikkan harga tanahnya.

Baca juga: Ketua DPRD Provinsi Jambi Tegas Minta Kementerian Bicarakan Pengaturan Batu Bara: Setop

"Itu sudah dibebaskan 70 persen. Tinggal 30 persen ini lagi yang belum clear, yang harganya naik. Ini kita sikapi, supaya ada penyelesaian. Setelah pembebasan lahan, pengerjaan fisik bisa langsung dilaksanakan. Mudah-mudahan bisa selesai Desember sesuai target," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved