KKB Papua

Gara-Gara Tak Ada Kesepakatan, Dua Kubu KKB Papua Saling Serang Hingga Alami Luka Tembak dan Tewas

Dua kubu kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dikabarkan saling serang hingga mengakibatkan beberapa orang mengalami luka tembak dan tewas.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Dua kubu kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua dikabarkan saling serang hingga mengakibatkan beberapa orang mengalami luka tembak dan tewas. 

Bahkan, sejumlah rumah warga yang turut menjadi sasaran pembakaran.

Dikutip dari Eranasional, Bupati Puncak Willem Wandik membenarkan peristiwa dua kubu KKB saling baku tembak tersebut.

Menurutnya dua kubu KKB bertemu dan saling tembak. Akibat menimbulkan korban luka-luka dan meninggal dunia.

"Rumah warga juga turut dibakar," kata Willem Wandik.

Baca juga: Baku Tembak dengan KKB Papua, Pratu Faris Khairuddin Meningga Dunia

Willem pun mengaku binggung dengan kondisi ini. Pasalnya masyarakat sipil juga menjadi korban akibat ulah KKB.

“Kali ini mereka saling tembak, siapa lagi yang kasi damai mereka, situasi begini membuat tambah binggung. Ada yang bicarakan kepentingan OPM, tapi jangan rugikan masyarakat, ada yang bicara perjuangan tapi dikorbankan masyarakat. Situasi ini tambah parah di Kabupaten Puncak dan membuat binggung masyarakat," ujarnya.

TPNPB-OPM Sering Lakukan Kekerasan di Papua

Aksi kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan TPNPB-OPM di beberapa wilayah pegunungan Papua cukup meresahkan masyarakat. Apalagi, baru-baru ini, TPNPB-OPM telah membunuh lima prajutir TNI yang saat ini sedang melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Susi air yang disandera.

Menaggapi aksi kekejaman TPNPB-OPM tersebut, tokoh adat Papua, Yanto Eluay angkat bicara. “Apa yang dilakukan kelompok-kelompok ini sangat mengganggu kesejahteraan masyarakat Papua, maka itu aksi-aksi ini harus dihentikan" kata Yanto kepada Tribun-Papua.com di Sentani, Papua.

Selain itu, Yanto juga meminta agar semua pihak terus bersuara, sehingga berbagai teror yang dilakukan TPNPB-OPM di Papua pun berakhir. "Sebagai masyarakat adat, kita harus menjaga keutuhan negara ini, dan berkomitmen untuk menciptakan kedamaian, agar tanah Papua damai," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan status di Papua ditingkatkan menjadi siaga tempur. “Dengan kondisi ini, khususnya di wilayah tertentu kita ubah menjadi operasi siaga tempur,” kata Yudo dalam rekaman konferensi pers di Timika, Papua, Selasa, (18/4/2023).

Yudo mengatakan penerapan status ini mirip dengan yang dilakukan TNI di wilayah Natuna. Apabila di Natuna diterapkan operasi siaga tempur laut, maka di Papua dilakukan siaga tempur darat.

Baca juga: Sosok Prajurit TNI Asal Palembang yang Gugur Diserang KKB Papua Dikenal Ramah, Rajin Beribadah

Dikatakan, status siaga tempur hanya berlaku di sejumlah tempat dengan tingkat kerawanan tinggi. Peningkatan status ini, kata dia, dilakukan agar naluri bertempur prajurit terbangun.

Pendekatan Lunak Tidak Efektif

Menurut Yudo, selama ini TNI menerapkan soft approach atau pendekatan lunak dalam menghadapi KKB dan dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved