Lebaran 2023

Berikut Perbedaan Idul Fitri di Indonesia dalam 23 Tahun Terakhir antara Pemerintah dan Muhammadiyah

Berikut perbedaan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Indonesia antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribunnews/Kolase Tribun Jambi
Ribuan jemaah Muhammadiyah melaksanakan salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen, di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (21/4/2023). Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu (22/4/2023), berbeda satu hari dari Muhammadiyah. Berikut ini jejak perbedaan Idul Fitri di Indonesia selama 23 tahun terakhir. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut perbedaan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Indonesia antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Perbedaan tersebut bukanlah yang pertama kali.

Dalam 23 tahun terakhir, setidaknya pemerintah dan Muhammadiyah mengalami perbedaan Idul Fitri sebanyak empat kali.

Perbedaan ini terjadi lantaran pemerintah dan Muhammadiyah menggunakan metode yang berbeda dalam menetapkan bulan kamariah, bulan-bulan dalam kalender Hijriyah.

Dikutip dari situs resminya, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Metode ini mengacu pada gerak faktual Bulan di langit, sehingga awal dan akhir bulan kamariah didasarkan pada kedudukan atau perjalanan Bulan.

Sementara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama, menggunakan metode rukyatul hilal.

Baca juga: Tema Salat Ied Muhammadiyah Depok Hari Ini: Ada 3 Ciri Orang yang Kembali pada Fitrah

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini dari Injil Yohanes 6:1-15: Sukacita Berbagi

Dilansir Mahkamah Syariah Aceh, rukyatul hilal adalah kriteria penentu awal bulan kamariah dengan cara mengamati hilal secara langsung.

Jika hilal (bulan sabit) tidak tampak, atau gagal terlihat, maka bulan berjlan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.

Hilal sendiri adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (Ijtimak) pada arah dekat matahari terbenam.

Biasanya, hilal akan diamati pada hari ke-29 bulan kamariah untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum, dilansir Kemenag Bali.

Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, inilah jejak perbedaan Idul Fitri di Indonesia selama 23 tahun terakhir:

Tahun 2000: Muhammadiyah dan Pemerintah 27 Desember

Tahun 2001: Muhammadiyah dan Pemerintah 16 Desember

Tahun 2002: Muhammadiyah dan Pemerintah 6 Desember

Tahun 2003: Muhammadiyah dan Pemerintah 25 November

Tahun 2004: Muhammadiyah dan Pemerintah 14 November

Tahun 2005: Muhammadiyah dan Pemerintah 3 November

Tahun 2006: Muhammadiyah 23 Oktober dan Pemerintah 24 Oktober

Tahun 2007: Muhammadiyah 12 Oktober dan Pemerintah 13 Oktober

Tahun 2008: Muhammadiyah dan Pemerintah 1 Oktober

Tahun 2009: Muhammadiyah dan Pemerintah 20 September

Tahun 2010: Muhammadiyah dan Pemerintah 10 September

Tahun 2011: Muhammadiyah 30 Agustus dan Pemerintah 31 Agustus

Tahun 2012: Muhammadiyah dan Pemerintah 19 Agustus

Tahun 2013: Muhammadiyah dan Pemerintah 8 Agustus

Tahun 2014: Muhammadiyah dan Pemerintah 28 Juli

Baca juga: Pesan Salat Ied Muhammadiyah: Hari untuk Curahkan Anugerah, Hentikan Hujatan, Buka Pintu Ijabah

Tahun 2015: Muhammadiyah dan Pemerintah 17 Juli

Tahun 2016: Muhammadiyah dan Pemerintah 6 Juli

Tahun 2017: Muhammadiyah dan Pemerintah 25 Juni

Tahun 2018: Muhammadiyah dan Pemerintah 15 Juni

Tahun 2019: Muhammadiyah dan Pemerintah 5 Juni

Tahun 2020: Muhammadiyah dan Pemerintah 24 Mei

Baca juga: Negara-negara yang Rayakan Hari Raya Idul Fitri Jumat dan Sabtu: Arab Saudi Hari Ini, Malaysia Besok

Tahun 2021: Muhammadiyah dan Pemerintah 13 Mei

Tahun 2022: Muhammadiyah dan Pemerintah 2 Mei

Tahun 2023: Muhammadiyah 21 April dan Pemerintah 22 April

3 Ciri-Ciri Orang Kembali Fitrah

Ada tiga ciri-ciri orang yang kembali pada fitrah.

Hal itu merupakan tema Salat Ied warga Muhammadiyah Kota Depok yang menggelar Salat Idul fitri 1 Syawal 1444 Hijriah di Masjid Al Kohinoor Jalan Al Furqon, Kelurahan Pondokcina, Beji, Depok, Jawa Barat pada Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Warga Muhammadiyah Antusias Ikuti Salat Ied di Masjid Kampus Muhammadiyah Jambi

Khutbah disampaikan langsung oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Depok, Ali Wartadinata.

"Saya mengajak kita semua untuk melestarikan nilai-nilai Ramadan, baik kesalehan pribadi maupun masyarakat," kata Ali usai Salat Idulfitri di Masjid Al Kohinoor, Jumat.

Ali mengatakan, tema tersebut juga mengajarkan manusia untuk menjaga akhlaknya sebagai buah dari ibadah di bulan suci Ramadan.

"Sayang kalo Ramadan kita sudah banyak berbuat baik, kalau setelah Ramadan kita kembali kepada yang tidak baik. Mudah-mudahan Ramadan bisa membuat kita baik," tutur dia.

Adapun dalam isi khutbahnya, Ali mengatakan bahwa orang yang kembali pada fitrah, senantiasa melakukan amal soleh dalam keseharian sosialnya, kebaikan dan kemaslahatan bagi orang lain.

Untuk diketahui, Muhammadiyah sudah terlebih dahulu menetapkan hari raya Idul Fitri 2023. PP Muhammadiyah menetapkan perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023.

Sedangkan pemerintah pada Kamis (20/4/2024) telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 jatuh pada Sabtu (22/4/2023) besok.

Adapun sidang isbat dilaksanakan secara tertutup melibatkan Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis Kuch Kuch Hota Hai, Tayang 21 April 2023 di ANTV

Baca juga: Ayu Ting Ting Ogah Ajak Ibu Boy William ke Rumahnya: Orang Kaya Masuk Kampung

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini dari Injil Yohanes 6:1-15: Sukacita Berbagi

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Pemotor hingga Kejang di Cimahi, Terungkap Motifnya

Artikel ini diiolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved