Komisi I DPR RI Minta Evaluasi Kebijakan Keamanan di Papua Pasca Penyerangan KKB Kelompok Egianus
Komisi I DPR RI minta evaluasi keamanan Papua pasca penyerangan KKB Papua kelompok Egianus Kagoya yang mengakibatkan TNI gugur.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Komisi I DPR RI minta evaluasi keamanan Papua pasca penyerangan KKB Papua kelompok Egianus Kagoya yang mengakibatkan TNI gugur.
Permintaan itu disampaikan Christina Aryani selaku anggota.
Sebagaimanan dalam penyerangan tersebut mengakibatkan gugurnya prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin.
Dia juga menyampaikan belasungkawa atas dalam kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Mugi-Map Kabupaten Nduga Papua pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.
Menurut Christina peristiwa tersebut harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh kebijakan keamanan di Papua.
"Kesempatan ini sebaiknya menjadi momentum evaluasi secara menyeluruh kebijakan keamanan di Papua," kata Christina saat dikonfirmasi wartawan, Senin (17/4/2023).
Legislator Partai Golkar ini berpendapat, perlu ada kebijakan jelas dari pemerintah pusat.
Baca juga: Sosok Pratu Arifin, Gugur Ditembak KKB Papua Kelompok Egianus, Tinggalkan Anak 2 Tahun
Baca juga: Profil dan Biodata Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua Penyerangan TNI di Nduga
Sebab faktanya eskalasi gangguan keamanan di Papua tidak bisa lagi diselesaikan dengan cara-cara biasa seperti yang dilakukan selama ini.
"Pertanyaannya apakah kebijakan itu sudah dirumuskan pemerintah? Atau mungkin ada tapi bersifat parsial dalam skala kecil untuk merespon kasus demi kasus saja?" ujar Christina.
Christina menilai peta besar solusi gangguan keamanan di Papua harus segera dirumuskan.
Dia tidak ingin ada prajurit lagi yang gugur dan jangan lagi jatuh lebih banyak korban warga sipil.
"Kebijakan ini sangat penting dirumuskan karena selama ini TNI digerakkan di Papua untuk mendukung operasi penegakan hukum oleh Polri," tandasnya.
Profil Pratu Arifin
Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI gugur karena ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
Pratu Miftahul Arifin merupakan seorang prajurit TNI AD Yonif R 321/GT kelahiran Pacitan, Jawa Timur pada 31 Maret 1996.
Di kesatuannya, Pratu Miftahul Arifin menjabat sebagai Danpokpan 1-Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad dengan pangkat Prajurit Satu.
Baca juga: Kronologi Pratu Arifin Gugur Saat Tugas Ditembak KKB Papua, Selamatkan Pilot Susi Air
Pratu Miftahul Arifin merupakan anak pertama dari pasangan Agus Santoso dan parmini.
Dikutip dari Tribun-Medan.com, Pratu Miftahul Arifin meninggalkan istri dan seorang anak yang masih berusia 2 tahun.
Istrinya, Wakhidia Nur Azizah merupakan seorang Guru Honorer SD.
Pratu Miftahul Arifin bersama anak dan istrinya, tinggal di Dusun Krajan RT 02 RW 02, Desa Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Kelompok itu, melakukan penyerangan terhadap Satgas TNI Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.
Satgas tersebut, bertugas untuk melakukan pencarian dan evakuasi pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang masih disandera KKB.
Dalam insiden penyerangan ini, mengakibatkan satu orang prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas.
Kabar gugurnya Pratu Miftahul Arifin disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (18/4/2023).
"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya, dikutip dari YouTube Puspen TNI, Senin (17/4/2023)
Gugur setelah Diserang KKB
Pratu Miftahul Arifin gugur setelah terlibat kontak senjata antara TNI dan KKB Papua pada Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Perintah Tegas Panglima TNI Usai KKB Egianus Tembak Prajurit dan Rampas Senjata: Tak Usah Ragu-ragu
Dalam kontak senjata tersebut, Pratu Miftahul Arifin terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.
"Untuk sementara (jenazah prajurit yang gugur) masih berada di lokasi (jurang kedalaman 15 meter),"
Julius mengatakan, pihaknya terkendala cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat yang berada di lokasi tersebut.
"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujarnya.
Dalam kesepatan itu, Julius berharap para prajurit TNI yang sedang bertugas melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan.
"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," imbuhnya.
Egianius Kogoya Serang TNI
Penyerangan tersebut terjadi pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, kabar tersebut dibenarkan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.
"Benar, Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KKB," ujar Herman Taryaman dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4/2023).
Baca juga: KKB Papua Kelompok Egianus Kogoya Serang TNI, Rampas Senjata dan Tembak 9 Orang Hingga Tewas
Akibat penyerangan tersebut satu orang prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono, dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu.
"Dari laporan yang kami peroleh, yang gugur pada 15 April 2023 kemarin pukul 16.30 WIT, yaitu Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT, yakni Pratu Miftahul Arifin," ujarnya, dikutip dari YouTube Puspen TNI.
Sebelumnya, KKB mengklaim telah menembak sembilan anggota TNI di Distrik Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Informasi tersebut disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang juga mengatakan pihaknya berhasil merampas sembilan pucuk senjata api.
"Pasukan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III Ndugama Derakma, serang pos militer Indonesia, dan berhasil tembak mati sembilan anggota TNI kemudian sembilan pucuk senjata juga telah berpindah tangan," kata Sebby Sambom, Minggu.
Menurutnya, pihaknya bertanggung jawab atas gugurnya sembilan anggota TNI tersebut.
Dia juga mengatakan, penyerangan tersebut dilakukan oleh Egianus Kogoya dan pasukannnya.
"Panglima komando daerah pertahanan III Ndugama Darakkma, Egianus Kogoya, dan pasukannya bertanggungjawab atas serangan-serangan yang menewaskan sembilan anggota TNI dan sembilan anggota yang berpindah tangan dari TNI ke TPNPB OPM, dan perang terus berlanjut," ujarnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jude Bellingham Bisa Pilih Bertahan di Borussia Dortmund, Ketimbang Salah Langkah
Baca juga: Mikel Arteta tak Puas Arsenal Imbang Lawan West Ham: Kami Kehilangan Tujuan
Baca juga: Bupati Batanghari Imbau ASN Tak Tambah Libur Setelah Lebaran
Baca juga: Pantauan Arus Mudik Jalan Lintas Sumatera Bungo Jambi-Sumbar, Belum Terlalu Ramai
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Sosok Pratu Arifin, Gugur Ditembak KKB Papua Kelompok Egianus, Tinggalkan Anak 2 Tahun |
![]() |
---|
Profil dan Biodata Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua Penyerangan TNI di Nduga |
![]() |
---|
Kronologi Pratu Arifin Gugur Saat Tugas Ditembak KKB Papua, Selamatkan Pilot Susi Air |
![]() |
---|
Perintah Tegas Panglima TNI Usai KKB Egianus Tembak Prajurit dan Rampas Senjata: Tak Usah Ragu-ragu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.