Pakaian Bekas di Kota Jambi Masih Jadi Buruan Jelang Idul Fitri

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Semakin gencarnya larangan penjualan pakaian bekas atau yang lebih familiar dengan sebutan (pakaian BJ), mendekati hari raya Idul Fitri pakaian BJ masih digandrungi. 

Pantauan Tribunjambi di beberapa toko penjualan, masih cukup ramai pembeli, baik dari kalangan usia muda, hingga kalangan ibu rumah tangga. 

Dikatakan Rosna (36) satu dari pembeli pakaian bekas di kawasan kota jambi menuturkan, sebagai pembeli BJ dirinya mengaku sudah cukup lama menjadi konsumen. 

"Tidak hanya jelang lebaran, saja hari hari biasa saya lebih banyak berbelanja pakaian BJ. Terkadang ada kepuasan tersendiri meskipun hanya memakai pakaian bekas, "ujarnya.

Lanjutnya, selain harga yang jauh miring juga bahan dan kualitas cukup menjanjikan. Tergantung pintar pintar dalam memilih barang. 

"Kalo untuk lebaran baju baru tetap beli. Tapi baju BJ jugo tetap harus beli, kadang yang BJ jauh lebih bagus, " tuturnya.

Baca juga: Pembangunan RTH Angso Duo Terkesan Asal Jadi, Bustami Yahya Minta BPK Audit

Sementara itu M Ali, satu dari penjual pakaian BJ menuturkan, untuk penjualan baju BJ saat ini masih normal seperti biasanaya. Meski pada beberapa waktu lalu sempat down karena heboh larangan lagi. 

"Kalo jelang lebaran ini di bikang ramai cukup ramai, tetapi tidak tahu apakah karena momen jelang lebaran atau memang peminat BJ masih cukup tinggi, " tuturnya. 

"Kalo simpelnya, berbelanja dengan uang Rp. 300 ribu di toko resmi mungkin hanya dapat satu. Nah kalo di bj bisa dapat dua dengan pakaian bermerek , " sambungnya. 

Untuk diketahui, pakaian bj di pedagang saat ini di kisaran harga Rp. 35 ribu hingga harga tertinggi Rp. 200 tergantung merek, tipe dan jenis pakaian. Bahkan beberapa toko yang menjual borongan empat pakaian Rp. 100 ribu.