Kerbau Mati Diracun
Hati-hati Beli Daging Kerbau, Modus Pencurian Kerbau dengan Cara Diracun Marak Terjadi
Modusnya kerbau diracun, setelah mati kemudian pelaku membantai dan menjual dagingnya ke pasar
Penulis: Muzakkir | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM -- Jelang lebaran Idul Fitri, aksi pencurian kerbau marak terjadi di Desa Teluk Rendah, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo.
Pencurian hewan ternak lainnya terjadi di hampir setiap hari besar seperti menjelang lebaran idul Fitri, lebaran idul Adha tahun baru dan hari besar lainnya.
Modusnya kerbau diracun, setelah mati kemudian pelaku membantai dan menjual dagingnya ke pasar.
Sebelumnya seorang pelaku pencurian berhasil diamankan. Zikri pemilik kerbau di Teluk Rendah menyebut jika kerbau tersebut sengaja diracun setelah mati, kemudian dieksekusi.
Hari ini, Selasa (11/4) sebanyak 4 ekor kerbau warga ditemukan mati secara mendadak. Diduga kuat ini merupakan ulah dari pelaku pencurian.
"Ini ulah pelaku pencurian ternak," kata Zikri.
Dengan maraknya aksi pencurian ternak kerbau dengan cara sadis ini, dirinya meminta kepada masyarakat untuk hati-hati dalam membeli daging kerbau di pasaran karena bisa saja daging tersebut merupakan kerbau yang diracuni oleh pelaku pencurian hewan ternak.
"Hati-hati, kerbau itu sudah mati baru dibantai tanpa disembelih terlebih dahulu," katanya lagi.
Sebelumnya juga pernah ditemukan beberapa ekor kerbau yang mati tinggal tulang belulang sementara daging sudah tidak ada lagi. Selain itu dirinya juga berharap kepada penegak hukum untuk bisa mengungkap kasus ini.
"Semoga polisi bisa mengungkap kasus ini," imbuhnya.
Baca juga: 4 Kerbau Warga Teluk Rendah Ditemukan Mati Mendadak, Diduga Diracun
Baca juga: Harga Daging Kerbau di Tebo Capai Rp 140 Ribu Per Kilogram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.