Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi Akui Tak Tanam Mangrove Empat Tahun Belakangan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi mengakui tidak pernah lagi menanam mangrove di wilayah pesisir pantai empat tahun belakangan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Tema Wisman menjelaskan bahwa kendalanya karena anggaran untuk menanam mangrove dari pemerintah pusat tidak ada.

Meskipun dia mengakui bahwa penanaman mangrove tersebut akan berdampak pada potensi perikanan yang akan meningkat.

"Anggaran yang tersedia di pusat, kita minta tidak ada. Kalau anggaran provinsi mungkin saya pikir cukup di BKSDA. Dulu setiap tahun dari APBN, termasuk speedboat pengawas kami itu dari APBN," kata Tema, Senin (10/4).

Dia mengatakan sejak 2019 pihaknya tidak menerima dana dari APBN, sehingga tidak ada melakukan penanaman mangrove. Namun, dia menyebut bahwa BKSDA tetap melakukan penanaman mangrove di wilayah pesisir pantai Jambi.

Tema menyebut bahwa kewenangan dalam penanaman mangrove masih menjadi dilema, termasuk pada pengelolaan buaya dan ikan arwana.

"Arwana apakah perikanan apa BKSDA, kami boleh disitu juga boleh. Nah kalau mangrove sejak covid dari 2019 tidak pernah lagi menanam mangrove," kata dia.

Dia mengakui bahwa anggaran tersebut menjadi salah satu tugas untuk bisa diperjuangkan, sehingga anggaran tersedia.

"Iya, saya rasa begitu," pungkasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kasat Pol-PP Merangin Sebut Orang yang Jadi Provokator Jarang Masuk Kantor

Baca juga: Leandro Paredes dan Massimiliano Allegri Berdebat jelang Juventus Lawan Sporting Lisbon

Baca juga: Kue Bingka Khas di Tanjabbar Paling Diburu Saat Ramadhan