Berita Kota Jambi

Inflasi Kota Jambi Bulan Maret Alami Penurunan

Deflasi terjadi disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau

Editor: Rahimin
istimewa
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha saat melakukan panen cabai. 

TRIBUNJAMBI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen bulan Maret, mencatat Kota Jambi mengalami deflasi "month to month" (mtm) yaitu Kota Jambi sebesar 0,16 persen.

Deflasi terjadi disebabkan oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Kelompok pengeluaran ini menyumbang andil terbesar dalam pembentukan deflasi Kota Jambi, dengan kontribusi sebesar 0,36 persen atau 0,11 persen dari total deflasi sebesar 0,16 persen.

Disusul oleh kelompok Perumahan, Air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,35 persen. Meskipun angkanya kecil, kenaikan pada kelompok-kelompok ini tetap memiliki dampak yang penting.

Deflasi merupakan kondisi di mana harga-harga secara keseluruhan cenderung menurun, sehingga nilai uang mengalami kenaikan.

Deflasi bisa memberikan efek positif bagi konsumen karena mampu meningkatkan daya beli uang.

Namun, deflasi bisa jadi pisau bermata dua, yang berarti bisa merugikan atau berdampak negatif, terutama dalam hal ini produsen barang atau penyedia jasa.

Deflasi yang terjadi secara tajam atau terus menerus bisa merugikan aktivitas jual beli.

Penurunan harga barang dan jasa seringkali membuat produsen atau penyedia jasa mengalami kerugian karena penjualan tak mampu menutup biaya produksi maupun biaya operasional.

Jika deflasi semakin parah, tak jarang produsen atau penyedia jasa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengurangi beban. Semakin tinggi deflasi, semakin tinggi pula potensi PHK tenaga kerja.

Itu sebabnya, deflasi adalah seringkali dikaitkan dengan kondisi resesi.

Deflasi seringkali terjadi saat kondisi perekonomian melesu. Roda perekonomian yang melambat terjadi karena permintaan atas konsumsi dan investasi yang anjlok.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kolaborasi Atasi Inflasi dan Miskin Ekstrem, Fasha Gandeng Pelaku Usaha Kota Jambi

Baca juga: BPS Rilis Inflasi Kota Jambi Bulan Maret Turun

Baca juga: Atasi Inflasi Pemkot Jambi Fokuskan Penanganan Miskin Ekstrem

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved