Renungan Harian Kristen 9 April 2023 - Cerdas dalam Mengungkap Diri

Renungan Harian Kristen 9 April 2023 - Cerdas dalam Mengungkap Diri

Bacaan ayat: Matius 27:11 (TB) Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."

Oleh Pdt Feri Nugroho

Ancaman. Ya, tidak orang yang mau hidup dalam ancaman. Sayangnya, banyak orang yang merasa terancam meskipun tidak ada ancaman.

Bos melihat anak buahnya cerdas dalam mengelola perusahaan, ia merasa terancam bahwa kedudukannya akan berpindah. Melihat tetangga meremajakan kendaraan, merasa terancam bahwa dirinya akan dinilai miskin.

Melihat keberhasilan orang lain, seseorang bisa merasa terancam bahwa ia akan terlihat bodoh.

Benarkan ancaman dalam tiga kasus diatas nyata?

Ternyata ancaman tersebut muncul karena berfikir buruk tentang kehebatan dan keberhasilan orang lain.

Itu artinya, seseorang lebih sering menghadapi ancaman semu dari pada ancaman yang nyata.

Tidak ada hubungannya tindakan tetangga yang meremajakan kendaraan dengan miskin yang dipikir sebuah realita. Pikiranlah yang menciptakan kemiskinan tersebut.

Berita tentang Yesus sebagai Raja, sangat mengusik Pilatus sebagai wali negeri. Sebagai seorang politikus, ia langsung bertindak cepat untuk mengklarifikasi. Ia tidak mau kecolongan.

Jika ada raja baru yang muncul di wilayah kekuasaannya, itu artinya jabatannya terancam. Ia harus bisa segera memadamkan kemungkinan pemberontakan yang mungkin terjadi.

Menjadi pertanyaan yang masuk akal dia sampaikan kepada Yesus, "Engkaukah raja orang Yahudi?".

Dalam hal ini, pertanyaan tersebut menjadi bentuk penyelidikan untuk menetapkan tindakan selanjutnya.

Nuansa politik sangat terasa sekali. Yesus menjawab dengan cerdas, "Engkau sendiri mengatakannya."

Yesus tahu dengan pasti apa motif Pilatus dengan pertanyaan tersebut. Ia hendak membawa Pilatus untuk menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan tersebut.

Yesus tidak menjawab ya atau tidak dengan tujuan membawa Pilatus tentang hal lain yang lebih besar dari pada hal politik. Dalam hal ini, benar bahwa Yesus adalah Raja.

Namun keberadaan-Nya sebagai Raja bukan seperti yang dipahami oleh Pilatus.

Keberadaan-Nya sebagai Raja terkait dengan Karya Penyelamatan Allah atas dosa. Dia adalah Raja atas semesta.

Sayangnya Pilatus sibuk dengan urusan politik sehingga keputusannya semata-mata kepentingan politik semata.

Tidak mudah untuk mengenal siapa Yesus jika hanya didasarkan pada sudut pemahaman tertentu.

Pilatus gagal mengenal Dia sebab dia hanya fokus pada urusan politik.

Hari ini kitapun bisa gagal jika hanya bersandar pada postingan potongan ayat tanpa melihat konteks dan keseluruhan berita Alkitab yang utuh.

Sebagaimana Yesus mengajak Pilatus untuk menemukan sendiri, demikian kita hari ini.

Dengan berbagai cara Yesus telah menyatakan dan mengungkapkan diri-Nya secara jelas dalam perjumpaan dengan orang-orang percaya pada masa silam.

Mereka adalah para saksi yang memberikan kesaksian. Dalam satu kesempatan, Yesus tampil sebagai guru yang mengajar.

Pada lain kesempatan, Ia tampil sebagai tabib yang menyembuhkan.

Kadang Ia juga tampil dengan cerita perumpamaan yang mengkritik banyak hal. Diperlukan kecerdasan untuk mengenal Dia secara utuh.

Yang perlu kita lakukan adalah membaca kesaksian yang ada secara berulang-ulang dan Roh Kudus akan menuntun.

Kenali Yesus secara utuh. Ia telah menyatakan diri dengan cerdas. Amin

Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam