Tak Hanya Chelsea Pecat Graham Potter, Leicester City Juga Lepas Brendan Rodgers

TRIBUNJAMBI.COM - Selain pemecatan Chelsea terhadap Graham Potter, Leicester City juga berpisah dengan pelatih mereka, Brendan Rodgers.

Leicester telah mengumumkan kepergian Rodgers melalui kesepakatan bersama.

Pria berusia 50 tahun itu pergi meninggalkan The Foxes yang duduk di urutan ke-18 di klasemen Liga Premier menyusul kekalahan 2-1 dari Crystal Palace pada Sabtu sore.

Kekalahan Leicester di Selhurst Park menandai kekalahan keenam mereka dari tujuh pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi.

Peringkat mereka bisa turun lebih jauh jika ada pemenang dalam pertandingan West Ham United dengan tim urutan ke-20 Southampton pada hari Minggu.

The Foxes adalah satu-satunya tim di Liga Premier tanpa clean sheet sejak Piala Dunia.

Mereka juga tersingkir dari Piala FA di putaran kelima oleh tim Championship Blackburn Rovers pada Februari.

Rodgers terikat kontrak dengan Leicester hingga akhir musim 2024-25, tetapi mantan bos Liverpool itu menghadapi panggilan untuk pergi setelah musim 2022-23 yang terik dari The Foxes.

Asisten Manajer Chris Davies dan Pelatih Kebugaran Tim Pertama Glen Driscoll juga telah berangkat bersama Rodgers.

Pelatih Adam Sadler dan Mike Stowell saat ini bertanggung jawab untuk mengawasi pelatihan tim utama menjelang pertandingan hari Selasa melawan Aston Villa.

Baca juga: Prediksi Skor Everton vs Tottenham Hotspur di Liga Inggris Malam Ini Pukul 02.00 WIB

Baca juga: Prediksi Skor Empoli vs Lecce di Liga Italia Malam Ini Pukul 23.30 WIB

Ketua Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Rodgers dalam sebuah pernyataan, tetapi dia mengakui bahwa tindakan diperlukan karena pertunjukan "di bawah harapan kita bersama".

"Pencapaian tim di bawah manajemen Brendan berbicara sendiri - kami telah mengalami beberapa momen sepakbola terbaik kami di bawah bimbingannya dan akan selalu berterima kasih kepadanya dan stafnya atas ketinggian yang mereka bantu kami capai di lapangan," Srivaddhanaprabha kepada lcfc.com.

"Di luar lapangan, Brendan merangkul budaya Klub dan membantu menumbuhkan lingkungan pengembangan yang luar biasa, terutama selama transisi ke Seagrave, dan memberikan kepemimpinan yang kuat selama tantangan pandemi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tempatnya dalam sejarah Leicester City sudah pasti."

"Namun, penampilan dan hasil selama musim ini berada di bawah harapan kami bersama. Sudah menjadi keyakinan kami bahwa kesinambungan dan stabilitas akan menjadi kunci untuk memperbaiki arah kami, terutama mengingat pencapaian kami sebelumnya di bawah manajemen Brendan.

"Sayangnya, peningkatan yang diinginkan belum datang dan, dengan 10 pertandingan tersisa musim ini, Dewan terpaksa mengambil tindakan alternatif untuk melindungi status Liga Premier kami."

"Tugas di depan kami dalam 10 pertandingan terakhir kami sudah jelas. Kami sekarang harus bersatu - para penggemar, pemain, dan staf - dan menunjukkan ketenangan, kualitas, dan perjuangan untuk mengamankan posisi kami sebagai klub Liga Premier."

Rodgers melambaikan tangan ke Celtic pada Februari 2019 untuk memimpin di King Power, dan dia pergi setelah mengawasi 96 kemenangan, 37 seri dan 71 kekalahan dari 204 pertandingannya sebagai pelatih.

Baca juga: Prediksi Skor Sassuolo vs Torino - Jadwal Liga Italia Malam Ini Pukul 01.45 WIB

Baca juga: GALERI FOTO: Daftar 6 Stadion yang Digunakan untuk Piala Dunia U20 di Argentina

Di bawah pelatih asal Irlandia Utara itu, Leicester memenangkan gelar Piala FA pertama mereka di musim 2020-21 sebelum mengalahkan Manchester City untuk memenangkan Community Shield beberapa bulan kemudian.

Rodgers menjadi pelatih Liga Inggris ke-11 yang meninggalkan jabatannya musim ini setelah Thomas Tuchel, Scott Parker, Ralph Hasenhuttl, Patrick Vieira, Bruno Lage, Steven Gerrard, Frank Lampard, Jesse Marsch, Nathan Jones, dan Antonio Conte.

Sekarang Anda dapat menyimak update berita di tribunjambi.com dengan mengakses Google News