Anak Petinggi Polri Kendarai Mercy dan Tabrak Seorang Pelajar Hingga Tewas, Pelaku Kabur Saat di RS
Seorang anak anggota Polri mengendarai mobil bermerek Mercy terlibat kecelakaan dengan menabrak seorang pelajar hingga tewas, Minggu (2/4/2023).
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang anak anggota Polri mengendarai mobil bermerek Mercy terlibat kecelakaan dengan menabrak seorang pelajar hingga tewas, Minggu (2/4/2023).
Pelaku penabrakan yang merupakan anak dari salah satu anggota polisi dibenarkan Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando.
Dia membenarkan MM (18) pengemudi mobil jenis Mercy yang tabrak pemotor hingga tewas di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan merupakan anak anggota kepolisian.
Meski membenarkan, Bayu tak menjelaskan secara rinci apakah MM merupakan anak petinggi Polri atau bukan.
Namun dirinya hanya membenarkan bahwa yang bersangkutan anak anggota kepolisian.
"Saya gak tau batasan anak petinggi Polri, yang jelas anak polisi betul," kata Bayu ketika dikonfirmasi, Minggu (2/3/2023).
Namun mengenai hal ini, Bayu justru mengatakan bahwa dikarenakan MM merupakan anak dari seorang anggota Polri maka kasus tersebut terkesan begitu seksi di hadapan publik.
Baca juga: Update Kecelakaan Waka DPRD Tanjabbar, Tinggalkan Korban Karena Takut Ketinggalan Pesawat
Baca juga: Presiden Jokowi Curhat di Silaturahmi Ramadan DPP PAN: Pusing Saya Dua Minggu Ini Gara-Gara Bola
Akan tetapi dirinya menegaskan, bahwa dalam penangananya pihaknya tak memandang apakah itu melibatkan keluarga anggota Polri atau bukan.
"Kasusnya seksi karena itu anak polisi sebetulnya. Tapi gini saya gak bicara itu anak polisi atau apa, kita bicara apa yang ada di lapangan," ujarnya.
Dirinya menegaskan, bahwa dalam menentukan duduk perkara ini, pihaknya mengedepankan fakta yang terjadi di lapangan.
"Maksudnya siapa yang salah siapa yang benar itu kini berdasarkan fakta lapangan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pengemudi mobil diduga anak petinggi Polri, MM (18), menabrak seorang pelajar berinisial MSA (18) hingga tewas.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Taman Margasatwa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Minggu (13/2/2023) sekitar pukul 02.20 WIB, saat MM mengemudikan Mercedes Benz (Mercy).
Ketika kejadian, MSA dan temannya, SBA (18), tengah berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Vario berpelat nomor B 4454 SRT.
Saat itulah motor Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA, tertabrak mobil Mercy yang dikemudikan MM.
Baca juga: Waka DPRD Tanjabbar Baik-baik Saja Pasca Kecelakaan, Hingga Kini Belum Temui Keluarga Korban
Menurut keterangan kakak MSA, N, sang adik dibonceng oleh SBA saat kecelakaan.
"Iya betul, adikku dibonceng," ungkap N saat dihubungi wartawan, Jumat (31/3/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Lebih lanjut, N mengungkapkan MM langsung kabur setelah kecelakaan terjadi.
Namun, MM akhirnya berhenti dan menepi setelah dikejar oleh driver ojek online.
"Iya betul, adikku dibonceng. (Pengemudi Mercy) mau kabur, terus dikejar sama ojol. Terus dia berhenti," lanjut N.
Menurut Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando, kecelakaan terjadi lantaran motor Honda Vario yang ditumpangi MSA, menerobos lampu merah.
Bayu menjelaskan, sebelum kecelakaan terjadi, MM yang tengah mengemudikan Mercy sedang melaju dari arah Pejanten di Jalan Taman Margasatwa.
Saat di perempatan Pertanian, lampu lalu lintas berwarna hijau sehingga MM terus melaju.
Tetapi, dari arah berbeda, datang Honda Vario yang dikendarai MSA dan SBA dari arah Cilandak.
Diduga, SBA yang mengemudikan Honda Vario menerobos lampu merah sehingga terlibat kecelakaan dengan Mercy.
Baca juga: Lagi-Lagi Kilang Pertamina Kebakaran, DPR RI: Perlu Audit Teknologi dan Sistem Keamanan
"Awalnya satu sudah duluan menerobos, dilanjut dia (korban) terobos jadi."
"Dia berhenti lihat (lampu) merah sambil menunggu kok lama."
"Akhirnya dia terobos nah akhirnya terjadi kecelakaan," terang Bayu pada Sabtu (1/4/2023).
Buntut kecelakaan itu, MSA pun meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan SBA harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga kini.
Pelaku Hilang
Namun, saat tiba di sana, pengemudi Mercy itu menghilang.
“Sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah, siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka."
"Kami pikirkan adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tahu dia kemana,” beber N.
Setelah itu, N mengaku mendapat surat dari kepolisian terkait data pelaku.
N mengungkapkan, terduga pelaku yang mengemudikan mobil Mercy disebutkan tinggal di Komplek Polri.
Sebagai informasi, kasus kecelakaan ini masih dalam proses penyelidikan.
Polisi juga belum menyimpulkan siapa pihak yang bersalah dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
Baca juga: Fraksi PKS Pertanyakan ke Gubernur Al Haris Program Dumisake Satu Kecamatan Satu Dai
Hingga saat ini, penyidik Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kecelakaan yang menewaskan MSA.
Lapor LPSK
Keluarga pelajar berinisial MS (18) yang tewas ditabrak pengemudi mobil Mercedes-Benz akan meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Iya pastinya (minta perlindungan LPSK)," kata kakak korban, N, kepada TribunJakarta.com, Minggu (2/4/2023).
Rencananya, N dan keluarga serta didampingi kuasa hukum akan mendatangi LPSK pada Senin (3/4/2023) setelah mengadu ke Propam, Kompolnas, dan Komnas HAM.
"Insya Allah sih di hari yang sama, karena itu kan lumayan makan waktu ya. Takutnya agak malam. Tapi dipastikan ke semua lembaga itu," ujar dia.
Alasan pihak keluarga korban meminta perlindungan LPSK tak terlepas dari latar belakang pelaku berinisial MMI yang diduga anak petinggi Polri.
"Takutnya kita kan butuh perlindungan juga, maksudnya ini kan anak dari siapa siapa, gitu kan," ucap N.
Di sisi lain, N berharap dengan mengadu ke Propam, Kompolnas, hingga Komnas HAM kasus kecelakaan yang menewaskan adiknya cepat ditangani.
Saat ini, kasus kecelakaan tersebut ditangani oleh Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.
"Dipercepat (penanganan kasus), dan yang kemarin salah bikin laporan itu, itu mau kita laporkan semua," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang diterima N dari kepolisian, penyidik masih mencari saksi-saksi guna membuat terang kasus ini.
"Kalau untuk perkembangan, sejauh ini memang masih dalam proses penyelidikan kalau dari polisi. Polisi juga lagi mencari saksi-saksi, penguatan saksi, kemudian saksi untuk pengukuran TKP dan lain-lain," ungkap N.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Desak Bentuk Pansus RTH hingga Soroti Stadion Center, Ini Catatan Gerindra untuk LKPJ Gubernur Jambi
Baca juga: Harga Pinang di Tanjabtim Terus Anjlok, Saat Ini Hanya Rp 6.000 Per Kg
Baca juga: Ada Skin Permanen, 80 Kode Redeem Mobile Legends MLBB Hari Ini Minggu 2 April 2023, Ada Diamond Juga
Baca juga: Presiden Jokowi Curhat di Silaturahmi Ramadan DPP PAN: Pusing Saya Dua Minggu Ini Gara-Gara Bola
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.