Mahasiswa UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi Boby Indrawan Lolos Pertukaran Pelajar ke Amerika

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Boby Indrawan, mahasiswa Akuntansi Universitas Islam Negri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi lolos seleksi Study of the US Institutes (SUSI) Student Leaders Program.

Kegiatan akan ia lakukan ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa internasional termasuk Indonesia.

Boby akan menjadi delegasi perwakilan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Indonesia yang mana kegiatannya berlangsung 21 Juni - 26 Juli 2023.

Program ini merupakan program tahunan pertukaran pelajar dengan berbagai isu yang dibahas.

Salah satunya isu program yang diikuti oleh Boby ialah lingkungan dan perubahan iklim.

Salah satu Boby memilih isu ini dikarenakan ingin memberikan perspektif pengendalian lingkungan menurut pandangan ilmu akuntansi dan keuangan.

Sebelum ditetapkan sebagai delegasi yang mewakili universitas dan Indonesia, berbagai proses seleksi sudah diikuti baik diseleksi internal kampus maupun seleksi pusat oleh US Embassy.

Baca juga: Ditintelkam Polda Jambi Berharap SMSI Jambi Ikut Berperan Jaga Situasi Kamtibmas Jelang Pemilu

Baca juga: 2 Promo JCO Hari Ini 20 Maret 2023, 1 Dozen Donuts + Iced Sunny Latte hanya Rp120 Ribu

Seleksi internal tahap satu dimana pendaftar mengisi link pendaftaran dan mengisi motivasi di google form.

Sehingga dipilih 30 terbaik yang akan lanjut tahap wawancara untuk ditetapkan sebagai 10 terbaik.

Nama boby yang masuk kedalam 10 peserta terbaik dikirim berkas-berkas untuk lanjut seleksi pusat dari kantor kedutaan US Embassy.

"Alhamdulillah di tanggal 11 Januari 2 mahasiswa UIN lolos seleksi berkas untuk lanjut ke tahap wawancara. Hingga ditanggal 17 Maret ditetapkan boby sebagai salah satu delegasi Indonesia yang akan mengikuti SUSI Student Leaders Program di University Nedava, Reno," ucapnya.

SUSI for Student Leaders adalah program akademik intensif jangka pendek yang bertujuan untuk membekali sekelompok pemimpin mahasiswa S1 dengan pemahaman yang lebih dalam tentang Amerika Serikat sekaligus meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka.

Setiap Institut menampung 20 peserta. Institut terdiri dari residensi akademik selama empat minggu dengan serangkaian diskusi seminar, bacaan, presentasi kelompok, dan kuliah yang seimbang.

Kunjungan ke lokasi, pengembangan kepemimpinan, kegiatan budaya, dan layanan masyarakat melengkapi kursus dan sesi akademik.