Syamsu Rizal Ketua FJB Berikan Alasan Tentang Wacana Pembentukan Provinsi Jambi Barat

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Forum Jambi Barat (FJB) memberikan rekomendasi dan mendukung pembentukan Provinsi Jambi Barat, yang diungkapkan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II, yang digelar Sabtu (11/3/2023) lalu.

Ketua FJB Terpilih Syamsu Rizal bilang, soal rekomendasi ini pembentukan Provinsi Jambi Barat merupakan sebuah cita-cita besar.

"Enggak lah, Itukan cita-cita besar kita, cita-cita besar dari 2004 FJB ini gelorakan oleh sebagian tokoh masyarakat. Bercita-cita kan boleh dong bercita-cita," katanya kepada Tribunjambi.com, Senin (13/3/2023).

Menurut Iday, mempunyai sebuah cita-cita besar ingin mendirikan Provinsi Jambi Barat itu boleh saja dan juga tidak diharamkan.

"Jadi nggak haram juga kita bicarakan ini kan cita-cita besar kita," ucanya.

Kata Iday, ada beberapa alasan memang ide dan cita-cita ini dimunculkan.

Pertama. memperpendek rentang kendali, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja dan pengelolaan sumber daya alam.

"Semakin sedikit wilayah yang diurus pemerintah maka semakin cepat responsifnya dan masyarakat bisa lebih sejahtera," kata Wakil Ketua DPRD Tebo ini.

Sehingga dasarnya ialah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebab, jika dilihat luas wilayah dan jumlah penduduknya, ada 6 Provinsi dengan jumlah penduduk dibawah 1,5 juta jiwa yakni, Kalimantan Utara 727,8 ribu jiwa, Papua Barat 1,183 juta jiwa, Gorontalo 1,19 juta jiwa, Maluku Utara 1,31 juta jiwa, Sulawesi Barat 1,45 juta jiwa, Bangka Belitung 1,49 juta jiwa (Data BPS Tahun 2022).

Sementara itu, wilayah Jambi Barat terdiri dari 6 Kabupaten/kota yakni, Kerinci, Sungai Penuh, Merangin, Sarolangun, Bungo dan Tebo jika digabungkan jumlah penduduknya sekitar 1,7 juta jiwa.

"Penduduk kita Jambi 3,6 juta jiwa, artinya kami bercita-cita besar suatu saat nanti akan berdiri provinsi Jambi Barat ini," ujarnya.

Dikatakannya, tidak ada yang salah dengan cita-cita besar Provinsi Jambi Barat ini, sebab ini sebuah cita-cita maka tidak ada yang tau kapan akan terealisasi.

Menurutnya, tidak ada yang harus keberatan dengan cita-cita besar Provinsi Jambi Barat ini, namun jika ada yang keberatan, ia meminta untuk mengkaji lebih dalam.

"Apa yang salah, nggak ada yang salah, coba dikaji lebih banyak dampak negatif dan positifnya, Saya rasa 10 dampak positifnya 1 dampak negatifnya," tegasnya.

Menurutnya. soal pemekaran wilayah ini bukan berpikir soal terpecah-pecah, karena tidak ada yang ingin berpecah-pecah.

Tujuannya ingin mempercepat proses pertumbuhan, proses kemajuan kota sehingga bisa dikelola dengan baik, karena rentang kendali pendek, lokasi juga pendek sehingga bisa lebih maksimal dalam pengelolaannya.

Mungkin, kata Iday, 10-15 tahun ke depan baru bisa terealisasi, yang saat ini dimunculkan hanya inisiasi.

Masyarakat Diminta Jangan Gaduh

Ia berharap masyarakat tak gaduh akan hal ini, karena secara filosofi pendirian FJB ada dua.

Pertama ingin menggali potensi-potensi sumber daya alam di wilayah Jambi Barat, mengelola potensi-potensi Sumber Daya yang ada untuk bisa diberdayakan dalam rangka turut berkontribusi dalam pembangunan Provinsi Jambi

Kedua, ingin menjalin silaturahmi dengan sesama keluarga di wilayah Jambi Barat yang ada di 6 Kabupaten dalam rangka bersatu padu di dalam memikirkan Jambi Barat ke depan bersama-sama.

"Maksudnya FJB ini adalah bagian dari wilayah Provinsi Jambi yang juga ingin berkontribusi terhadap akselerasi pembangunan Provinsi Jambi," ujarnya.

Sementara itu, dalam rakerda II lalu ada 11 rekomendasi yang disampaikan.

Satu diantaranya, masukan terhadap pengelolaan batubara, meminta stop menggunakan jalan nasional, dan mempercepat pembangunan pelabuhan ujung Jabung.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Ramai Soal Pembentukan Jambi Barat, Gubernur Al Haris: Kita Ingin Satu dan Tetap Utuh

Baca juga: Wali Kota Jambi Serahkan SK CPNS ke 14 Lulusan STAN