Pulihkan Ekosistem di Lahan Basah Dua Tanam Tanaman Endemik Ini Ditanam di TNBS

Ammy Nurwati Direkrut BPPE bersama rombongan dari Pemerintah Daerah dan TNBS menanam 30 bibit tanaman endemik di TNBS.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Rifani
Ammy Nurwati Direkrut BPPE bersama rombongan dari Pemerintah Daerah dan TNBS menanam 30 bibit tanaman endemik di TNBS. 

TRIBUNJAMBI. COM, MUARASABAK -Direktorat Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem (BPPE), Ditjen KSDAE selaku National Focal Point Ramsar Indonesia menanam dua jenis tanaman endemik Taman Nasional Berbak Sembilang (TNBS) Shorea Balangeran dan Cerbera Manghas ditaman kembali dalam rangka Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia (WWD) 2023.

Ammy Nurwati Direkrut BPPE bersama rombongan dari Pemerintah Daerah dan TNBS menanam 30 bibit,  dari dua jenis tanaman endemik Tanjabtim itu. 

Ammy Nurwati menyampaikan, penanaman tanaman endemik TNBS dalam rangka memulihkan ekosistem di lahan basah

"Untuk pengelolaan di Taman nasional sebagai kawasan konservasi, pemilihan jenis tanaman harus menggunakan tamanan endemik setempat," kata Ammy Nurwati usai melakukan penanaman di TNBS, kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: BKSDA Jambi Lepasliarkan Primata Dilindungi dan Puluhan Burung ke TNBS

Melalui kegiatan ini Direktur Bina Pengelolaan dan Pemulihan Ekosistem mengatakan, lahan basah berpotensi sebagai gudang karbon yang sangat besar. Namun lahan basah juga berpotensi melepaskan karbon. 

"Untuk itu mari kita semua terlibat dalam aksi nyata dalam upaya restorasi lahan basah di Indonesia," katanya. 

Bobby Sandra mewakili Kepala Balai Taman Nasional Berbak-Sembilang berkata, bahwa Taman Nasional Berbak-Sembilang sebagai salah satu Situs Ramsar melalui kegiatan pemulihan ekosistem tahun 2023 seluas 215.54 ha diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih yang nyata dalam upaya konservasi lahan basah di Indonesia.

Baca juga: 6 Unit Pamsimas akan Dibangun di Tanjabtim Melalui APBN 2023

"Diharapkan dari kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lahan basah, meningkatkan peran aktif Pemerintah Daerah dan para pihak dalam bidang konservasi lahan basah, serta dapat merekomendasikan gagasan atau kebijakan-kebijakan baru untuk perlindungan ekosistem lahan basah Indonesia yang lestari dan berkelanjutan," tutupya.


 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved