Berita Jambi
RSUD Raden Mattaher Jambi Hadirkan Coiling Pasien Stroke Secara Gratis
RSUD Raden Mattaher Jambi hadirkan coiling pasien stroke yaitu, teknik operasi otak bagi pasien stroke tanpa menggunakan teknik pembedahan yang dilak
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Raden Mattaher Jambi hadirkan coiling pasien stroke yaitu, teknik operasi otak bagi pasien stroke tanpa menggunakan teknik pembedahan yang dilakukan tujuh orang dokter spesialis bedah saraf.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr. Anton Trihartanto mengatakan teknik operasi itu untuk Wilayah Sumatera sebelumnya masih ada di Aceh.
"Sebenarnya teknik ini kalau di dunia sudah lama dikembangkan. Cuman karena hightech terus cost dan SDM, kita Indonesia baru ikutin sekarang. Kalau di pulau Sumatera ini yang sudah kolaborasi dengan kemenkes dan RS PON, Alhamdulillah kita yang kedua," kata Anton, Senin (13/2/2023).
Anton menyebut kualitas SDM dan alat telah memadai di RSUD Raden Mattaher. Nantinya akan ada lagi bantuan alat untuk tindakan ini dari kemenkes.
Dia menjelaskan bahwa selama ini operasi dilakukan dengan membredel tulang tengkorak, namun tindakan coiling ini secara resiko rendah dan tindakan kesembuhan lebih tinggi.
"Karena kita enggak membredel tulang tengkorak, terus perawatan pasca operasi lebih cepat," ujarnya.
• Mantan Kades di Tanjabbar Tersangka Dugaan Korupsi DD dan ADD Belum Ditahan
Baca juga: Venna Melinda Ajak Ferry Irawan Ke Komnas Perempuan, Sebut KDRT Bukan Aib
Tindakan coiling itu sudah dilakukan pada Jumat (10/2) lalu, tindakan diilakukan kepada seorang pasien penderita stroke yang mengalami pembengkakan pada pembuluh darah di otak oleh tujuh orang dokter spesialis. Di mana saat ini, pasien tersebut sudah diperbolehkan untuk pulang.
Di mana lima dokter didatangkan dari RS Pusat Otak Nasional (PON) sementara dua lainnya dokter di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Dokter yang didatangkan dari RS PON tersebut, adalah dr Bambang Tri Prasetyo Sp S FINS, dr Dimas Rahmatisa, dr Ricky Gusanto Kurniawan Sp S, dr Andi Wicaksono.
Sementara Tim Dokter Spesialis Syaraf dari RSUD Raden Mattaher Jambi adalah dr Hendra Irawan Sp S, FINS serta dr Andi Wicaksono.
Operasi dilakukan dengan program pengampuan stroke nasional yang digagas oleh Kementerian Kesehatan. Operasi dimulai dengan proses anestesi pada pukul 08.32 WIB dan diawali dengan tindakan pada pukul 08.45 WIB serta berakhir pada pukul 09.59 WIB.
Operasi itu dipimpin dr Bambang yang baru-baru ini melakukan tindakan yang sama pada Indra Bekti, operasi tersebut berlangsung sukses, di mana pasca operasi kondisi pasien dalam keadaan stabil dan tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan pada saat operasi berlangsung.
“Alhamdulillah operasi berlangsung dengan baik dan kami minta doa semuanya agar tidak terjadi hal-hal mengkhawatirkan pada pasien, pasca operasi ini,” kata dr Bambang.
Menurut dia, kondisi pasien bisa dipastikan aman dan melewati masa kritis dalam 24 jam. Jika dalam 24 jam tidak terjadi kondisi pendarahan atau komplikasi lainnya artinya, pasien aman dan masuk ke dalam tahap pemulihan.
Tahap pemulihan itu akan berlangsung kurang lebih selama 90 hari. Pasien diminta tidak beraktivitas seperti biasa dalam rentang waktu tersebut menghindari drop dan munculnya komplikasi jika pasien mengalami kelelahan.
Baca juga: Menilai Angka Kemiskinan Pengangguran Seperti Grafik, Fadli Sudria: Pengangguran Harus Diselesaikan
Viral di Tiktok, Pemotor Sruduk Warung Pinggir Jalan, Download Videonya di Snaptik |
![]() |
---|
Ferdy Sambo Divonis Mati Oleh Majelis Hakim PN Jakarta Selatan, Ini Motifnya |
![]() |
---|
Mantan Kades di Tanjabbar Tersangka Dugaan Korupsi DD dan ADD Belum Ditahan |
![]() |
---|
Menilai Angka Kemiskinan Pengangguran Seperti Grafik, Fadli Sudria: Pengangguran Harus Diselesaikan |
![]() |
---|
Teng! Ferdy Sambo Divonis Hukuman Pidana Mati, Kasus Pembunuhan Berencana Yosua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.