Berita Tanjab Timur
Siklus 4 Tahunan Karhutla, Polres Tanjabtim Gencar Lakukan Sosialisasi
Tahun 2023 diprediksi memiliki kemarau kering yang panjang dan bakal dimanfaatkan oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara dibakar.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI. COM, MUARASABAK - Tahun 2023 diprediksi memiliki kemarau kering yang panjang dan bakal dimanfaatkan oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara dibakar.
Untuk mengantisipasi hal ini, pihak polres Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) gencar melakukan sosialisasi dan koordinasi seluruh lini.
Kapolres Tanjung Jabung Timur AKBP Heri Supriawan mengatakan, ancaman adanya karhutla juga dapat ditangani kepolisian apabila dapat ditangani dengan cepat dengan mendeteksi adanya api kecil yang berpotensi besar.
"Pemantauan tersebut pun saat ini terus menjadi perhatian kepolisian setiap tahunnya, Namun, untuk penanganan tidaklah hanya cukup hanya kepolisian semata. Banyak pihak yang harus turut andil dalam penanganan," katanya, jum'at (10/2/2023).
Mulai dari stakeholder di lingkup pemerintah kabupaten Tanjung Jabung Timur, Manggala Agni hingga masyarakat, siklus 4 tahunan karhutla di provinsi Jambi cukup diwaspadai oleh pihak kepolisian saat ini.
Provinsi Jambi sendiri pernah mengalami kasus karhutla hebat dan terparah se Indonesia pada tahun 2015 dan 2019 lalu dengan titik koordinat kabupaten Muaro Jambi dan kabupaten Tanjung Jabung Timur.
"Dengan adanya hal ini, masyarakat diimbau untuk tidak membakar hutan secara dibakar. Mengingat hal ini sangat membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup," tuturnya. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Heboh Isu Penculikan Anak di Batanghari, Kapolres Imbau Masyarakat untuk Bijak Bermedia Sosial
Baca juga: Disdik Sarolangun Siapkan 17 Guru Khusus Anak SAD
Baca juga: Berat Hati Verrell Bramasta Tinggalkan Dunia Hiburan Demi Terjun ke Politik: Ini Bukan Soal Uang
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/KARHUTLA-TUNGKAL.jpg)