Stefano Pioli tak Menyesal meski Radikal Ubah Formasi AC Milan saat Dikalahkan Inter

TRIBUNJAMBI.COM - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli menegaskan dia 'tidak menyesal' atas keputusannya dalam kekalahan Derby della Madonnina dari Inter Milan, termasuk penghinaan Rafael Leao.

Krisis berlanjut, meskipun pelatih mencoba beberapa perubahan radikal termasuk formasi 3-5-2.

Dia menjatuhkan Leao ke bangku cadangan untuk pertandingan kedua berturut-turut, karena kekalahan 1-0 dari musuh bebuyutan mereka.

Itu membuat sedikit perbedaan, karena Rossoneri hanya memiliki 26 persen penguasaan bola di babak pertama dan peluang terbaik melihat sentuhan pertama Olivier Giroud membuatnya gagal memanfaatkan umpan Leao.

Sekali lagi, pertahanan Milan dari set play menjadi petaka, ditaklukkan oleh sundulan Lautaro Martinez di sepak pojok Hakan Calhanoglu.

“Jelas, kami ingin memiliki sikap yang lebih solid dalam bertahan dan duduk lebih dalam. Kami tidak bertahan dengan buruk, tetapi kami juga seharusnya mengopernya dengan lebih baik dan itulah mengapa kami tidak berhasil melakukan serangan balik lebih banyak di babak pertama."

“Sayangnya, sekali lagi kami tidak siap dalam set play, sebaliknya kami telah bekerja dengan baik sebagai sebuah tim."

"Kami tidak banyak menyerang di babak pertama, tapi itu pasti lebih baik setelah istirahat.”

Pioli selalu bangga selama Scudetto berjalan bahwa Milan lebih dulu mengambil pendekatan menyerang dan bertujuan untuk memainkan sepakbola yang indah, tetapi ini adalah perubahan yang radikal.

Baca juga: Nicolo Zaniolo Bisa Tinggalkan AS Roma dan Pindah ke Galatasaray meski Dijual Murah

Baca juga: Betapa Bangga Lautaro Martinez saat Jadi Kapten di Laga Inter Milan vs AC Milan

“Jelas akhir-akhir ini kami tidak solid dalam bertahan, jadi kami pikir ini adalah posisi yang tepat untuk menghadapi tim seperti Inter."

"Kami masih belum berniat untuk hanya bertahan, kami berjuang untuk melewati tekanan awal mereka, termasuk para penyerang mereka."