Kunci dan Jawaban
Kemarau di Gunung Kidul, Kunci Jawaban SD Kelas 4 Tema 6 Halaman 169, 170
Kemarau di Gunung Kidul kunci jawaban SD materi kelas 4 tema 6 halaman 169, 170
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM -Berikut soal dan kunci jawaban SD materi kelas 4 tema 6 halaman 169, 170.
Materi ini mengulas tentang Kemarau di Gunung Kidul.
Pahami artikel ini sebelum mengerjakan tugas.
Kemarau di Gunungkidul
Penulis: Fransisca Emilia
Dongeng Anak Terpilih Kategori Air Minum -
Lomba Menulis Dongeng Anak KSAN 2015
Hari ini sekolah Elang libur. Elang ikut ayahnya yang akan meliput berita di
Gunungkidul, Yogyakarta. Ayah Elang seorang wartawan.
“Di sana sering kekurangan air ya, Yah? Aku pernah baca di majalah,” kata
Elang.
Ayah mengangguk. “Sebagian besar wilayah Gunungkidul merupakan
pegunungan karst yang tersusun dari batuan kapur berpori. Akibatnya, air
selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah. Permukaannya kering, tapi
jauh di bawah tanah kaya akan air. Lihatlah sekitarmu, Elang,” kata ayahnya
lagi.
Dari kaca mobil, Elang memandang sekelilingnya. Pohon-pohon jati meranggas
dan rerumputan mengering. Saat memasuki perkampungan, yang terlihat
hanya tanah cokelat yang pecah-pecah.
Saat sampai tujuan, ayah memarkir mobil di depan balai desa. Tak jauh dari
situ, kerumunan warga tengah mengantre di sekeliling mobil tangki air. Mereka
membawa jeriken, ember, dan berbagai wadah untuk menampung air. Ayah
lalu mewawancarai kepala desa dan beberapa warga.
“Telaga-telaga sudah mengering pada awal kemarau. Begitu pula bak-bak
penampungan air dan kolam-kolam yang kami buat, hanya cukup untuk satu
bulan,” kata Pak Kepala Desa.
Elang memandang kerumunan warga dengan sedih. Ia lalu melihat seorang
gadis kecil yang baru selesai mengantre air. Jalannya terengah-engah.
Elang mendekatinya. “Sini, aku bantu.”
Mata bulat gadis kecil itu berbinar. Elang lalu memperkenalkan dirinya. Gadis
itu bernama Gendis.
“Kenapa mengambil air sendiri?” tanya Elang perlahan
“Simbah sedang membuat gaplek. Bapak dan simbok bekerja di Jakarta,” jawab
Gendis.
“Air ini untuk apa? Mandi?” tanya Elang lagi.
170 Buku Siswa SD/MI Kelas IV
Aku Cinta Membaca 171
“Musim kemarau begini aku jarang mandi. Kita membeli air untuk minum dan
memasak saja.”
Elang tak menyangka kalau ada daerah yang mengalami kekeringan separah
itu.
“Hei, dari mana? Ayo pulang,” kata ayah membuyarkan lamunan Elang.
“Yah, bukankah kata Ayah di dalam tanah sana kaya air? Apa tidak bisa
dimanfaatkan?” tanya Elang.
“Bisa. Tapi, dalamnya ratusan meter. Perlu biaya sangat besar. Pemerintah
bekerja sama dengan Jerman sudah membangun bendungan di Gua Bribin.
Airnya dipompa ke atas!”
“Terus, kenapa masih kekurangan air?”
“Airnya sudah bisa memenuhi kebutuhan warga di beberapa kecamatan. Tapi
belum optimal. Mudah-mudahan dengan perkembangan teknologi, air bawah
tanah bisa dimanfaatkan lebih baik. Dan, Gunungkidul tidak kekurangan air
lagi seperti sekarang.”
”Kita beruntung ya, Yah, tidak pernah kekurangan air,” kata Elang kemudian.
Ayahnya pun mengangguk. Perjalanan bersama ayah kali ini, sungguh
memberikan pengalaman baru bagi Elang.
Pertanyaan Bacaan.
1. Apakah judul bacaan di atas?
Kemarau di Gunungkidul
2. Siapakah tokoh utama cerita di atas?
Elang
3. Pernahkah kalian melihat burung elang seperti yang ditokohkan dalam
cerita di atas? Tahukah kalian bahwa burung elang adalah binatang yang
dilindungi? Ayo kita cari informasi lebih rinci tentang burung elang. Buatlah
sebuah kliping bersama temanmu berisi tentang hal-hal berikut.
Jenis burung elang yang ada di Indonesia
Cara pelestarian burung elang.
Tempat-tempat yang dikunjungi untuk melihat penangkaran burung
elang
4. Apa pelajaran yang kamu dapatkan dari cerita di atas?
Banyak daerah yang kekurangan air di musim kemarau, kalian yang dikarunai banyak air harus bersyukur dan menghemat penggunaannya.
*) Disclaimer:
1. Pembahasan di atas hanya sebagai referensi belajar.
2. Soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku di atas.
3. Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban. Siswa dapat mengembangkan jawaban yang lebih baik.
Sumber:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.