Jokowi Dukung Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra Jadi Cawapres 2024
Presiden Jokowi yang turut hadir sempat mengeluarkan statment mendukung Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra untuk maju sebagai Cawapres.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dalam Rakornas Partai Bulan Bintang (PBB) 11-13 Januari lalu, Presiden Jokowi yang turut hadir sempat mengeluarkan statment mendukung Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra untuk maju sebagai Cawapres.
"Presiden memblow up, kemudian membuat statement beliau akan memberikan dukungan kepada ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) profesor Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi cawapres atau presiden," kata Sekjen DPP PBB, Afriansyah Noor.
Namun dukungan Jokowi tersebut dengan persyaratan yang harus dipenuhi.
Yakni PBB harus mampu membawa dukungan 20 persen suara.
"Kalau memang betul-betul beliau dapat dukungan 20 persen suara karena syarat untuk menjadi capres cawapres kan harus didukung oleh 20 persen suara," ujarnya.
Baca juga: Dasco-Sandi Salam Komando, Tegaskan Kesetiaan ke Gerindra dan Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Untuk itu dirinya di DPP melakukan komunikasi yang baik dengan semua partai yang ada di Senayan untuk melakukan kolaborasi. Dengan tujuan agar PBB bisa diberikan dukungan minimal sebagai calon wakil presiden.
Sementara itu, Ketua DPW PBB Jambi, Yulius Nur mengatakan bahwa itu bukan syarat yang ringan, mengingat PBB sendiri tidak memiliki kursi di Parlemen, sehingga tidak memiliki nilai jual.
"Itu bukan syarat yang ringan, hampir dikatakan mustahil, walaupun bukan mustahil ya, siapa tau ada partai yang mendukung, satu-satunya partai yang bisa mengajukan diri sendiri itu kan PDI-P, kalau PDI-P menarik PBB siapa tau, namanya kan politik," ujarnya, Selasa (24/1/2023).
Karena memang PDI-P hingga saat ini belum membuka siapa calon presiden yang akan diusung.
Direktur Public Trust Institute (PUTIN), Dr Pahrudin menilai dukungan tersebut sangat sulit untuk didapatkan oleh Yusril.
Baca juga: AHY Tak Diunggulkan Dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024
Ia mengatakan posisi Jokowi saat ini yang tidak mungkin lagi nyapres memang lebih banyak menebar janji dukungan.
"Tidak hanya Yusril, sebelumnya ada Prabowo," ucapnya.
Dengan Konstelasi politik saat ini, kata Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Nurdin Hamzah ini sulit bagi Yusril untuk didukung 20 persen suara.
Karena secara elektoral PBB ada di posisi bawah peringkat Parpol dan tanpa kursi di senayan.
Ditambah lagi berdasarkan berbagai hasil survei, tidak ada nama Yusril sebagai Cawapres Potensial.
Baca juga: Wacana Megawati Maju Pilpres 2024 Ditentang, Puan Maharani: Keluarga Tidak Akan Mengizinkan
Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Kabar Terbaru RUU Perampasan Aset, Mahfud MD: Sudah Diajukan Presiden, Jadi Prioritas, akan Dibahas |
![]() |
---|
Presiden Jokowi Dikabarkan Ubah Rute Perjalanan Saat Tinjau Jalan Rusak di Lampung |
![]() |
---|
Petani Asal Tulang Bawang Rela Tunggu 2 Hari Agar Ketemu Presiden Jokowi: Demi Curhat Jalan Rusak |
![]() |
---|
Bemper Mobil Presiden Jokowi Berkali-kali Menempel di Aspal Saat Pantau Jalan Rusak di Lampung |
![]() |
---|
Kata Presiden Jokowi ke Pemda Lampung Soal Jalan Rusak: Secepatnya Dimulai dan Selesaikan |
![]() |
---|