Berita Batanghari
Sepanjang 603 Kilometer Jalan di Provinsi Jambi Terdampak Akibat Truk Batubara
Kondisi jalan nasional yang ada di Jambi khususnya pada jalan nasional yang dilalui truk batubara mengalami kerusakan.
Penulis: A Musawira | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Sepanjang 1.318 kilometer jalan nasional di Provinsi Jambi, ada 603 kilometer panjang jalan yang terdampak dari truk batubara.
Dari 1.318 kilometer jalan nasional itu terdiri dari empat lintas yakni Lintas Timur, Lintas Tengah, Penghubung Lintas dan non lintas serta rencana jalan tol yang saat ini sedang dikerjakan dari ruas batas Sumsel-Simpang Tempino sepanjang 15 kilometer.
Hal itu disampaikan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR melalui Direktur Pembangunan Jalan, Satrio Sugeng Prayitno usai mendampingi Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Batanghari, Kamis (19/01/2023) lalu dalam rangka meninjau kondisi jalan nasional ruas Bulian-Tembesi.
Dikatakan Satriom kondisi jalan nasional yang ada di Jambi khususnya pada jalan nasional yang dilalui truk batubara mengalami kerusakan.
Dari 1.318 kilometer jalan nasional yang ada di Provinsi Jambi ada tiga ruas jalan.
Pertama Simpang Tembesi-Simpang Niam-Tebo-Muara Bungo sepanjang 167.8 kilometer.
Kedua, Sarolangun-Bangko-Muara Bungo–batas Provinsi Sumatera Barat sepanjang 212.1 kilometer.
Ketiga Sarolangun-Simpang Tembesi- Muara Bulian-Kota Jambi-Pelabuhan Talang Duku sepanjang 223.3 kilometer.
“Jadi, dari 1.318 kilometer yang terdampak dari angkutan batubara adalah 603 kilometer, ini hampir separuhnya,” ujarnya.
Satrio menyampaikan, ada beberapa penyebab kerusakan jalan yang terjadi akibat Over Dimension dan Over Loading (ODOL) tingginya volume, tonase dan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) kendaraan angkutan batubara yang melewati jalan nasional tersebut.
“Ada 4 hal terkait dengan kegiatan ODOL yaitu kerusakan jalan amblas, penyempitan badan jalan dengan adanya parkir yang kita lihat tadi disepanjang jalan, kerusakan (ruting) terutama pada persimpangan akibat tingginya volume dan tonase yang dilalui oleh kendaraan batu bara, kerusakan pada pavement-nya akibat kapasitas dan tonase yang dilewati angkutan batubara,” katanya.
Selain tonase dan dimensi, dari survei LHR pada 2020 sampai 2022 terjadi kenaikan jumlah kendaraan mencapai 197.85 persen.
Satrio menjelaskanm di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Jambi masih terdapat backlog anggaran dalam kegiatan preservasi jalan.
Terdapat backlog anggaran dari kebutuhan Rp 1,2 Triliun hanya tersedia Rp 440 miliar untuk alokasi dana preservasi jalan.
Untuk data kemantapan dari ruas Sorolangun-Talang Duku dari kebutuhan dana Rp 533 miliar hanya tersedia Rp 85 miliar.
Siswi SD dari Batanghari Juara Olimpiade Matematika Gasing Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Ingat Guru Pramuka di Batang Hari Jambi Cabuli 9 Siswi SMP? Kini Divonis 18 Tahun dan Denda Rp1 M |
![]() |
---|
Eks Guru Pramuka di Batanghari Divonis 18 Tahun karena Pelecehan Seksual 9 Anak |
![]() |
---|
Warga Sekitar Lapas Muara Bulian Gembira, Bisa Dapat Beras Harga Murah |
![]() |
---|
Identitas Anggota DPRD Batang Hari yang Digerebek Bareng Wanita, Diakui sebagai Stafnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.