Abu Vulkanik Tipis Turun ke Beberapa Wilayah di Sumbar Pasca Erupsi Gunung Marapi Pekan Lalu

Erupsi Gunung Merapi sejak pekan lalu mulai mengeluarkan abu vulkanik dan menghujani beberapa wilayah di Sumatera Barat

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture youtube Tribun Jambi
Ilustrasi- Gunung Kerinci beberapa waktu lalu mengalami erupsi 

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa wilayah di Sumatera Barat mulai dihujani abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi yang terjadi selama satu pekan terakhir.

Wilayah yang dijatuhi tersebut seperti Cumantiang, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam.

Hujan abu tipis itu dibenarkan Camat Candung, Noviardi.

Dia menyebutkan bahwa abu vulkanik mulai turun di Cumantiang pasca erupsi pada pukul 7.00 WIB.

"Kondisi di Cumantiang setelah erupsi Marapi sekira pukul 7.00 WIB pagi tadi, mengarahkan abu vulkanik halus ke sini," ungkap Noviardi.

Abu vulkanik tersebut mengeluarkan aroma menyengat khas belerang di sekitar Cumantiang.

"Abu vulkanik ini agak berbau belerang, tercium juga oleh warga di Cumantiang," terang Noviardi.

Kendati demikian, kata Noviardi, abu vulkanik yang turun di Cumantiang itu tidak berlangsung lama, sebab berselang setengah jam arah angin sudah berubah lagi.

Baca juga: Gunung Kerinci Jambi dan Gunung Marapi Sumbar Erupsi Bersamaan, Waspada Level II

"Jelang setengah jam pasca abu vulkanik turun di Cumantiang ini, arah angin berubah lagi, diperkirakan ke arah timur," kata Noviardi.

Novriadi menyampaikan, hujan abu atau turunnya abu vulkanik imbas erupsi Marapi itu, baru dirasakan di sekitar Cumantiang saja.

Sedangkan, kata Novriadi, di wilayah lain serupa Nagari Lasi dan Candung, belum ada laporan serupa hujan abu itu.

Diketahui, erupsi di Gunung Marapi telah terjadi sejak Sabtu (7/1/2023), dengan letusan perdananya pada pukul 06.11 WIB. Lalu, erupsi di Gunung Marapi masih berlanjut hingga kini.

Pendakian dan aktivitas warga ke Gunung Marapi juga telah dihentikan sementara waktu, hingga kondisi erupsi di Gunung Marapi sudah berhenti total.

Diberitakan sebelumnya, Para ahli memperkirakan, dampak bahaya dari erupsi Gunung Marapi tidak semenakutkan yang dibayangkan.

Baca juga: Erupsi Gunung Kerinci Setinggi 1.200 Meter pada Pukul 18.10 WIB

Pasalnya, erupsi Gunung Marapi itu masuk kategori letusan freatik. Terjadi akibat adanya gerakan uap air yang terlalu panas di dasar kawah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved