Ferry Irawan Diduga Marah Karena Venna Melinda Ingin Terjun Ke Dunia Politik, Hingga Lakukan KDRT

TRIBUNJAMBI.COM- Awal mula percekcokan antara Venna Melinda dengan suaminya diduga karena Ferry Irawan marah sang istri ingin kembali ke dunia politik.

Ferry Irawan diduga tak terima jika Venna Melinda ingin kembali berkarir di dunia politik lagi.

Hingga percekcokan tersebut terjadi saat keduanya sedang berada di Hotel Kediri.

Setelah cekcok antara keduanya tak kunjung selesai, Ferry Irawan diduga emosi hingga melakukan KDRT ke Venna Melinda.

Hal ini disampaikan oleh Hotman Paris setelah dirinya diminta untuk menjadi pengacara Venna Melinda.

“Katanya percekcokan itu karena si Venna mau kembali lagi ke dunia politik. Jadi ada faktor tidak suka,” sebut Hotman Paris.

Baca juga: Tulang Rusuk Venna Melinda Diduga Sampai Patah Karena di KDRT Ferry Irawan: Dia Kesakitan

Baca juga: Pakar Telematika Ungkap Ada Kejanggalan dari Foto KDRT Venna Melinda: Bukan Karena Pukulan

Baca juga: Elma Theana Khawatir Ferry Irawan di Penjara, Sebut Suami Venna Melinda Itu Begitu Baik: Gak Percaya

“Ya kalau terjun ke dunia politik kan bakal terlihat cantik lagi, ketemu pengusaha, ketemu politisi, ya ada kemungkinan si suami tidak senang,” jelas Hotman Paris.

Sementara untuk ancaman hukuman jika benar Ferry Irawan melakukan KDRT yakni terancam hukuman pidana berat.

“Makanya dia (Venna) protes kenapa nggak ditahan,” sebutnya.

Hingga saat ini menurut Hotman Paris, Venna Melinda masih menjalani perawatan di rumah sakit agar kondisinya kembali membaik.

“Untuk yang darah udah visum, kalau yang dibagian rusuk kayaknya belum,” jelas Hotman Paris.

Namun Hotman Paris tak begitu detail terkait bentuk kekerasan yang dilakukan Ferry Irawan terhadap Venna Melinda.

“Saya belum ngomong secara detail dengan Venna, ini saya mau liat jadwal apakah saya bisa berangkat ke Surabaya atau tidak,” sebut Hotman Paris.

Baca juga: Venna Melinda Nangis-nangis Minta Hotman Paris Penjarakan Ferry Irawan: Dia Merasakan Kesakitan

Bahkan hingga saat ini Venna Melinda masih mengalami trauma yang begitu berat.