Pembunuhan Brigadir Yosua
Galeri Foto: Ekspresi Orang Tua Richard Eliezer Support Anak di Ruang Sidang
Orang tua Richard Eliezer terlihat hadir di ruangan sidang PN Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023). Berikut foto-foto ekspresi orang tua Bharada E
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Orang tua Richard Eliezer terlihat hadir di ruangan sidang PN Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2023).
Ayah Bharada E, Sunandang Junus Lumiu, dan ibunda Bharada E, Rynecke Alma Pudihang, terlihat sama-sama mengenakan atasan warna cokelat.
Di ruang sidang, keduanya duduk di bangku pengunjung paling depan.
Sejumlah personel dari LPSK itu berjaga di sekitar keduanya, sebelum hingga setelah sidang berjalan.
Mereka berdua sempat memeluk dan mencium Bharada E sebelum terdakwa itu keluar dari ruang sidang usai diperiksa sebagai terdakwa, pada perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
Berikut foto-foto ekspresi orang tua Bharada E saat di ruang sidang:
1. Peluk Ibu dan Ayah

2. Kesedihan Orang Tuan

3. Tatapan Kosong

4. Dijaga LPSK

Kesaksian Bharada E
Sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Majelis hakim memeriksa Richard Eliezer alias Bharada E sebagai terdakwa, Kamis (5/1/2022).
Dalam keterangannya, Richard mengungkapkan Ferdy Sambo langsung memberikan perintah kepada Ricky Rizal untuk cek HP Brigadir Yosua tewas di Duren Tiga.
Dijelaskannya, Ferdy Sambo memberikan perintah tersebut sambil berjalan menjauh dari Brigadir Yosua yang telah tidak bernyawa saat itu.
Pada saat itu juga, Richard Eliezer berjalan menjauh dari korban yang tergeletak berlumuran darah.
Dia mengatakan tidak melihat apakah Richard dan Kuat Maruf mengamankan HP yang dibawa Brigadir Yosua atau tidak.
"Saya tidak lihat apakah HP itu diamankan mereka. Saya saat itu mendengar perintahnya, tapi tidak lihat lagi ke arah almarhum," ungkap Richard.
Terkait proses pembunuhan berencana, Bharada E menyebut perencanaan dilakukan di rumah Saguling.
"Tujuan Yosua diarahkan di Duren Tiga untuk pelaksanaan eksekusi?" tanya hakim.
"Betul, Yang Mulia," kata Richard Eliezer.
Terkait pelaku penembakan, dia mengatakan ada dua orang yang menembakkan senjatanya ke arah Yosua.
Pertama adalah dia sendiri, dan yang kedua adalah Ferdy Sambo.
Dia menjelaskan, menembak ke arah Yosua sekitar tiga hingga empat kali.
Setelah dia tembak, Yosua ambruk. Ferdy Sambo yang saat itu ada di sebelahnya, kemudian maju, dan menembak ke arah Yosua.
"Pak FS menembak almarhum dengan posisi berdiri," ujar dia.
Selanjutnya, setelah korban tak bernyawa, Ferdy Sambo jongkok di sebelah korban.
Dia kemudian menembaki dinding hingga berkal-kali, yang merupakan bagian dari skenario baku tembak.
Sementara soal apakah Ricky Rizal melihat saat Ferdy Sambo menembak Yosua, Richard Eliezer mengatakan tak bisa memastikannya.
Sebab saat itu, posisi Ricky masih di belakangnya.
Pada sidang ini, kedua orang tua Bharada E juga ikut di dalam ruang sidang.
Mereka hadir untuk menguatkan anaknya menyampaikan kebenaran di ruang sidang.
Richard Eliezer merupakan satu di antara lima terdakwa dalam pembunuhan Yosua.
Dia berbeda dengan empat terdakwa lainnya, sebab telah mendapatkan status justice collaborator, dan mendapat perlindungan dari LPSK. (*)
Baca juga: Richard Eliezer Pertegas Perintah Ferdy Sambo Membunuh Bukan Hajar
Baca juga: Selingkuh dengan Mertua, Rozy Sebut Norma Risma Tak Mau Berhubungan Intim: Setiap Diajak Gak Mau
Baca juga: Ada CCTV di Rumah Sambo di Saguling, Pengacara Richard Eliezer Heran Kenapa Tak Diputar di Sidang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.