Berita Kerinci
Pemandu Pendakian Tanggapi Mengenai Penutupan Gunung Kerinci
Sudah hampir tiga bulan penutupan Gunung Kerinci untuk tujuan wisata. Yaitu terhitung dari tanggal 19 Oktober 2022 hingga saat ini sudah memasuki 2 Ja
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sudah hampir tiga bulan penutupan Gunung Kerinci untuk tujuan wisata. Yaitu terhitung dari tanggal 19 Oktober 2022 hingga saat ini sudah memasuki 2 Januari 2023, belum ada tanda-tanda akan dibukanya kembali Gunung Kerinci.
Mengenai kondisi ini, para pemandu pendakian gunung Kerinci kembali berbicara. Seperti yang disampaikan Rangga dihubungi Tribunjambi.com, Senin (2/1/2023).
Ia menyampaikan, bahwa menurut pikiranya cukup jelas secara kuantifikasi bahaya (pemetaan, penghitungan resiko bahayanya) Gunung Kerinci lebih tertib. Karena Gunung Kerinci itu gunung berapi aktif, ada 4 level yang mengatur tingkat bahayanya. Normal, Waspada, Siaga dan Awas.
Terkait tingkat status level tersebut ujarnya seraya bertanya, Gunung Kerinci boleh dibuka untuk tujuan wisata. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan atau keterangan yang lebih lanjut mengenai hal ini.
"Sehingga ketika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kerinci langsung ditutup. Sementara level dari status bahayanya sama sekali tidak berubah yakni berada di level dua waspada," ungkapnya.
Dijelaskannya, rata-rata Gunung berapi dilakukan penutupan jika status level meningkat menjadi level tiga. Seperti Gunung Semeru dan Gunung Merapi.
Bahkan saat ini ujarnya, di gunung Kerinci beredar lagi informasi bahwa ada retakan di Gunung Kerinci. Padahal akunya, retakan tersebut pernah viral di publik pada bulan Juli tahun 2021 lalu. Terpantau oleh drone wisatawan lalu dianalisa oleh anggota dari APGI Jambi.
"Jadi retakan dibibir kawah itu sudah sejak lama, bahkan waktu itu APGI Jambi bekerjasama dalam program Kenali Negeri dari Eiger sempat memasang rantai pengaman, sebagai tanda tidak boleh melewati batas dari rantai tersebut di puncak Gunung Kerinci," jelasnya.
Jadi sebaiknya lanjutnya, Taman Nasional Kerinci Seblat juga melibatkan pihak-pihak yang memang profesional dalam berkegiatan di Gunung Kerinci baik dalam evaluasi maupun melakukan survey.
Ia juga menyampaikan, bahkan beredar informasi juga dari Taman Nasional Kerinci Seblat adanya tim Antariksa internasional atas permintaan PGA (Pos Gunung Api ) Kerinci yang melakukan pengecekan alat.
Namun setelah dirinya mengkonfirmasi kepada petugas PGA, mereka membantah pasca erupsi tidak pernah mengirimkan satu tim pun naik.
"Bahkan hingga hari ini Taman Nasional Kerinci Seblat belum melakukan klarifikasi untuk keterangan tersebut," sesalnya.
Dilanjutkannya, salah satu bagian penting dari wisata petualangan adalah keamanan, agar menghasilkan keselamatan. Jadi jika Taman Nasional Kerinci Seblat ragu-ragu untuk membuka kembali kegiatan wisata di Gunung Kerinci karena faktor keamanan sebaiknya Gunung Kerinci ditutup selamanya untuk kegiatan wisata.
"Tentu saja dapat kita bayangkan dampaknya akan bertambah illegal logging pembukaan lahan dikaki Gunung Kerinci yang menurut data telah mencakup 2400 hektare atau sama dengan 2400 lapangan bola kaki," pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Masih Pembangunan Tahap Awal, Bupati Batanghari Minta Masyarakat Manfaatkan, Nikmati & Jaga Bersama
Baca juga: Prediksi AsianBookie Brentford vs Liverpool, Lengkap dengan H2H dan Link Live
Baca juga: HALF TIME! Filipina vs Indonesia di Piala AFF 2022, Dendy dan Marselino Bawa Garuda Unggul 2-0
Pasutri Asal Jakarta Nyasar ke Kerinci, Kehabisan Uang dan Keadaan Memprihatinkan |
![]() |
---|
Begini Kondisi Terkini Korban Penyiraman Air Keras di Kerinci |
![]() |
---|
Nekat Curi Sepeda Motor Warga, Residivis Curanmor di Kerinci Dihadiahi Timah Panas |
![]() |
---|
Hari Ini Jalur Pendakian Gunung Kerinci Kembali Dibuka, Ini yang Harus Diperhatikan |
![]() |
---|
Objek Wisata Baru Bermunculan di Kerinci |
![]() |
---|