Berita Tanjabtim
Hujan Sering Guyur Tanjabtim, Petani Pinang Kewalahan Jemur Hasil Penen
Hujan yang kerap melanda Tanjung Jabung Timur mengakibatkan para petani pinang kesulitan untuk menjemur hasil kebun pinang untuk dijual ke pengepul.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Hujan yang kerap melanda Tanjung Jabung Timur mengakibatkan para petani pinang kesulitan untuk menjemur hasil kebun pinang untuk dijual ke pengepul.
Petani pinang Trianto di Geragai, Kabupaten Tanjab Timur ini menuturkan, guyuran hujan yang kerap terjadi di wilayahnya membuat proses penjemuran dan pengeringan buah pinang milik keluarga menjadi lebih lama.
"Hujan sering nian turun akhir-akhir ini mas. Kadang kami baru jemur buah pinang, dak lama tu mulai mendung dan gerimis. Terpaksa kami teduhkan dulu buah olahan kami tu," katanya, Minggu (25/12/2022).
Meski saat ini harga jual buah pinang sudah mulai membaik, akan tetapi dengan kondisi cuaca seperti ini, membuat kenaikan harga tersebut belum bisa dirasakan dengan maksimal.
"Kalau harga jual buah pinang sekarang sudah lumayan lah mas, agak tinggi dari sebelumnya," sebutnya.
Saat ini, untuk harga jual buah pinang yang sudah diolah atau yang kerap disebut pinang belah kering dibandrol olah pengepul dengan harga Rp 4 ribu per kilogramnya.
Sedangkan pinang gantung atau pinang ngelotok, dihargai Rp 8 ribu per kilogramnya. Akan tetapi, masih harus dilihat lagi kualitasnya. Dimana, pinang jenis ini sebelum dijual harus dalam kondisi kering dan tidak mengalami kerusakan atau bercak kehitaman pada kulit dalamnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Polsek Tabir Selatan Pastikan Perayaan Natal 2022 Berjalan Lancar
Baca juga: Kebakaran di Merangin, Rumah Warga Pamenang Barat Hangus Terbakar Gegara Tabung Gas
Baca juga: DPD PIKI Provinsi Jambi Lakukan Aksi Solidaritas di Beberapa Posko Nataru dan Gereja