Dedaunan di Puncak Gunung Kerinci Gosong, Apa yang Terjadi?

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pos Pemantau Gunung Kerinci R10 memastikan hingga saat ini jalur pendakian Gunung Kerinci masih ditutup.

Hal ini berdasarkan hasil koordinasi antar tiga instansi TNKS, PVMBG dan BPBD terkait pembukaan jalur pendakian Gunung Kerinci.

"Banyak desakan dari pengusaha kuliner dan ekowisata agar gunung kerinci dibuka. Kita tidak bisa, kita hanya punya wilayah, untuk penetapan dibuka jalur pendakian bukan kewenangan kita," ungkap Dudung, petugas pos pemantau R 10.

Menurutnya, pertimbangan ditutupnya Gunung Kerinci, pihaknya telah melakukan pendakian pada ketinggian 3300 sampai puncak dengan memakai masker. Namun masker tembus abu. Oksigen di Gunung Kerinci juga belum layak karena tercampur belerang, terutama pada shelter tiga hingga puncak.

Baca juga: Empat Pelaku Perambahan Hutan di Kerinci Dibekuk Polisi

"Penurunan suhu kelembaban air turun banyak sisa debu. Selama dua bulan shelter tiga sampai puncak tidak diguyur hujan. Hal ini dibuktikan banyaknya abu dan dedaunan gosong," sebutnya.

Menurutnya, erupsi Gunung Kerinci tahun 2022 merupakan erupsi yang cukup lama yang memakan waktu sampai satu bulan. Bahkan pihaknya tidak bisa memastikan pembukaan jalur pendakian Gunung Kerinci hingga tahun baru nanti.

"Jika pun nanti ada rekomendasi pembukaan jalur pendakian Gunung Kerinci, kita akan menerapkan tiga opsi, pertama membatasi jumlah pendaki, para pendaki wajib ada pendamping serta memperketat jalur pendakian, untuk menghindari membludaknya jumlah pendaki," tegasnya.(*)

Baca juga: Bupati Kerinci Adirozal Minta Masyarakat Ikut Menjaga Sungai

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News