Sidang Ferdy Sambo
Martin Simanjuntak Ungkap Momen Keceplosan Putri Candrawati, Tahu Skenario Ferdy Sambo
Martin Simanjuntak ungkap momen Putri Candrawati keceplosan terkait keterlibatannya dalam skenario tembak menembak.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Martin Simanjuntak ungkap momen Putri Candrawati keceplosan terkait keterlibatannya dalam skenario tembak menembak.
Martin menyebutkan bahwa Putri mengetahui skenario awal Ferdy Sambo yang menyebabkan Yosua meninggal setelah tembak menembak dengan Bharada E.
Keyakinannya itu berdasarkan fakta persidangan dengan ada pengakuan Putri saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Martin mengungkapkan bahwa ada dua hal yang menjadi bukti bahwa Putri Candrawati mengetahui skenario suaminya tersebut.
Skenario awal tersebut yakni bahwa Brigadir Yosua meninggal setelah terlibat baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer.
"Ada dua hal kesalahan Putri dan Ferdy Sambo yang mengatakan bahwa tidak ada keterlibatan istrinya ataupun PC ini di dalam skenario ini," kata Martin.
"Yang pertama, terkonfirmasi bahwa sebelum peristiwa Duren Tiga sudah ada pembicaraan antara Ferdy sambo dengan Putri Cendrawati sekitar jam 16.00 sampai dengan jam 16.30 mengenai adanya klaim setiap dari Putri yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya ada pemerkosaan,"
"Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka masih bersama-sama ke Jalan Duren Tiga padahal pelaku yang dimaksud itu adalah Yosua," kata Martin dikutip dari Metro TV News, Sabtu (17/12/2022).
Sementara kalau diandaikan Martin sebagai Ferdy Sambo atau putri, maka dia tidak akan mau satu wilayah rumah dengan orang yang dianggap sebagai pelaku pemerkosaan.
"Lalu yang kedua, ketika Putri Candrawati ditanya oleh Hakim pada saat peristiwa penembakan, apa yang saudari lakukan, Putri Candrawati mengatakan dengan enteng 'saya menutup telinga saya yang mulia' dari sini kita bisa tarik kesimpulan bahwa Putri mengetahui peristiwa apa yang sedang berlangsung, siapa yang menembak, bagaimana caranya menggunakan apa dan siapa yang ditembak dan karena apa ditembak," ungkap Martin.
"Kalau itu peristiwa spontan yang dia tidak ketahui, yang pertama dia akan menyelamatkan diri cari kolong tempat tidur, masuk ke dalam lemari atau masuk ke dalam kamar mandi,"
"Lalu segera menelpon suami atau para ajudan untuk segera mengamankan wilayah tersebut karena bisa jadi ya jangan-jangan ada maling masuk atau ada orang luar ingin masuk atau ada teroris menyerang karena keluarganya,"
Dengan jawaban Putri tersebut kata Martin akan menegaskan bahwa dia sudah tahu peristiwa yang terjadi.
"jadi menurut saya omong kosong kalau misalkan Putri mengatakan dia tidak tahu mengenai masalah ini," tandasnya.
Seperti diketahui, meninggalnya Brigadir Yosua awalnya dikabarkan setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 lalu.