Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 15 Des 2022 - Anak Domba Sebagai Perantara
Bacaan ayat: Yohanes 1:36 (TB) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Renungan Harian Kristen Kamis 15 Des 2022 - Anak Domba Sebagai Perantara
Bacaan ayat: Yohanes 1:36 (TB) Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
Oleh Pdt Feri Nugroho
Mungkin dalam setiap sistem kepercayaan mengakui bahwa membangun relasi dengan Tuhan itu bukan hal mudah. Hal ini terkait tentang butanya manusia dalam hal pengetahuannya akan keberadaan Tuhan.
Pengetahuan yang membentuk pemahaman akan menjadi dasar bagaimana sebuah ritual dibuat untuk ditaati dalam rangka menghampiri Tuhan.
Uniknya, umat Tuhan dalam Perjanjian Lama, ritual yang dilakukan ternyata bukan bentukan manusia.
Tuhan, melalui Musa menyampaikan berbagai aturan ritual yang harus ditaati oleh umat agar bisa terhubung dengan Tuhan.
Salah satu aturan penting yang harus ditaati adalah tentang pemberian korban bakaran berupa anak domba.
Ditata dengan rinci terkait dengan syarat fisik yang harus dipenuhi sebelum domba dikorbankan sebagai korban bakaran.
Berbagai persyaratan tersebut merujuk pada paham bahwa Tuhan itu kudus dan suci.
Untuk menghampiri-Nya diperlukan pengantara yang suci; tak bercacat! Para imam mempunyai tugas penting untuk meluluskan atau tidak meluluskan seekor domba sebagai korban bakaran.
Nampaknya posisi ini sempat menjadi celah terjadinya kolusi (persekongkolan) para iman denga para pedagang di pelataran Bait Allah. Yesus murka melihat praktik yang demikian!
Dengan latar belakang konsep pemahaman yang demikian, Yohanes Pembaptis menunjuk pada Yesus sebagai Anak Domba Allah.
Tentu ia tidak bermaksud untuk dipahami secara harafiah bahwa Yesus akan berubah menjadi anak domba!
Yohanes Pembaptis hendak menunjuk pada Yesus yang mempunyai peran sebagai pengantara antara Allah dengan manusia.
Ada karya penyelamatan yang sedang berlangsung bahwa Allah telah berinisiatif untuk menyelamatkan dengan jalan menebus manusia dari dosa.
Jika selama ini anak domba yang dikorbankan, yang menyediakan adalah manusia itu sendiri yang ingin berdamai dengan Allah; kali ini Allah sendiri yang menyediakan.
Anak domba manusia bersifat sementara, sehingga perlu diulang pada setiap waktu, maka Anak Domba yang Allah sediakan cukup sekali dan untuk selamanya.
Hal ini disebabkan karena anak domba manusia hanya memenuhi syarat kudus secara fisik; sementara Anak Domba Allah itu suci dan kudus dari diri-Nya sendiri.
Anak domba yang disiapkan manusia ternyata adalah bayangan dari Anak Domba yang sesungguhnya, yaitu Allah sendiri dalam Firman-Nya telah menjadi manusia dalam Yesus Kristus.
Hari ini, setiap kali memandang salib, kita dibawa pada pemahaman bahwa disana telah tergantung Anak Domba Allah. Anak Domba yang telah dikurbankan untuk menebus manusia dari kuasa dosa.
Sudah seharusnya kehidupan yang kita jalani hari ini, kita lalui dengan penuh rasa syukur.
Segala hal yang kita perbuat dalam hidup memperlihatkan bahwa kira bersyukur atas kasih-Nya yang ajaib bagi kehidupan.
Hidup sebagaimana dikehendaki oleh-Nya bukan menjadi beban, namun membawa sukacita setiap saat. Lanjutkan kehidupan kita hari ini dan seterusnya dengan bersyukur setiap waktu. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam