Ini Tanggapan OJK Jambi Soal Kasus DA, Saldo Rekening Terkuras Lantaran Website

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Belakangan banyak kasus rekening terkuras akibat berbagai faktor.

Ada yang berupa aplikasi dengan modus dokumen foto pengiriman paket, pembayaran ATM dengan nominal Rp150 ribu, hingga berupa link atau tautan yang dapat menguras rekening tabungan.

Seperti yang dialami DA (24), pekerja di Kota Jambi yang rekeningnya terkuras akibat menerima tawaran teman untuk dapatkan kode penarikan saldo tanpa mobile banking di website.

Dengan kata lain website tersebut tentu berupa tautan yang kemudian perlu memasukan data-data pribadi DA.Tawaran itu ia dapatkan ketika ingin melakukan penarikan rekening tanpa kartu ATM.

"Kalau kasus ini, bentuknya berupa WhatsApp otomatis korban memasukan datanya makanya pelaku bisa mengakses rekeningnya," ujar Yudha Nugraha Kurata, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi.

Pelaku bermain lebih halus lagi dalam kasus website ini, karena semua data yang memasukan korbannya sendiri.

Upaya yang dilakukan pelaku dengan cara demikian dianggap valid karena seolah-olah korban sendiri melakukan transaksinya.

Yudha mengatakan, digital banking memang di satu sisi sangat memudahkan, namun di sisi lain resikonya cukup besar.

Lantaran cyber security-nya dilakukan setiap jam, dan banyak masyarakat tidak memahami tentang itu.

Kata dia, OJK Provinsi Jambi sering melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dari berbagai jenis penipuan.

"Baik pinjaman online ilegal, investasi bodong, dan penipuan berbasis digital itu OJK kerjasama yang nggak cuma OJK sendiri. Kami dengan institusi lain berusaha memberantas itu," pungkasnya.

Baca juga: Uang Perempuan di Kota Jambi Habis Terkuras Gara-gara Percaya Pencairan Bisa Lewat Internet

Baca juga: SAN Tersangka Penipuan Ratusan Mahasiswa IPB Ternyata Seorang Pembuat ATM

Baca juga: Pelaku Penipuan Mahasiswa IPB hingga Terjerat Pinjol Iming-imingi Korban Keuntungan 10 Persen