Pernikahan Putra Jokowi
Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, SBY-Anies Hadir Paloh Berobat ke Jerman
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dipastikan tak akan menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono pada Sabtu (10/12)
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dipastikan tak akan menghadiri pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono pada Sabtu (10/12) dan Minggu(11/12) mendatang. Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Charles Meikyansah mengatakan Paloh telah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal ketidakhadirannya.
"Bapak Surya berkirim surat ke Pak Jokowi dan ucapkan selamat untuk kedua mempelai dan keluarga besar Presiden Jokowi," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/12).
Menurut Charles, Paloh tak menghadiri pernikahan putra Jokowi itu dikarenakan sedang berobat ke luar negeri. "Mohon maaf, Bapak Surya tidak bisa hadir memenuhi undangan karena tengah berobat yang sudah terjadwal dari tahun lalu ke Jerman," ujar Charles.
Anggota Komisi XI DPR ini membeberkan saat ini Paloh berada di luar negeri sejak 24 November 2022 hingga awal Januari 2023. Meski di luar negeri, Paloh tetap memberikan doa yang terbaik untuk pasangan Kaesang dan Erina.
Charles menambahkan Paloh sebetulnya sangat berharap bisa hadir langsung di momen istimewa putra bungsu Presiden Jokowi itu. "Pak Surya Paloh telah menerima undangan resepsi Kaesang dan Erina beberapa waktu lalu namun berhalangan menghadirinya. Jadi secara khusus Pak Surya mengirimkan surat ke Presiden Jokowi," tambah Charles.
Tak lupa, Paloh juga mendoakan agar kedua mempelai yakni Kaesang dan Erina menjadi pasangan yang langgeng selamanya dan menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah dan warohmah. "Tentu Pak Surya ikut berbahagia dan mendoakan yang terbaik untuk pengantin baru," imbuhnya.
Surya Paloh juga telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi karena tak bisa hadir. Jadi, secara khusus Pak Surya mengirimkan surat ke Presiden Jokowi," kata Charles.
Charles Meikyansah menegaskan Paloh tak datang bukan karena hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merenggang. Charles menuturkan hubungan Jokowi dan Paloh hingga saat ini baik-baik saja.
"Sangat bukan. (Hubungan Paloh dan Jokowi) baik-baik saja," kata Charles.
Sementara itu Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan hadir ke acara pernikahan Kaesang-Erina di Solo, Jawa Tengah. “Saya dengar begitu (hadir di pernikahan Kaesang), semoga semua lancar, sukses, dan selamat,” ujar Effendi.
Effendi mengatakan Anies rencananya akan terbang ke Solo, Jawa Tengah sekitar Sabtu atau Minggu. Perjalanan Anies Baswedan ke Solo dilakukan setelah kunjungannya ke Papua dan Makassar pekan ini. “Malam ini, menginap di Papua, besok ke Makassar, 11/12 (Desember) baru ke Solo,” kata Effendi.
Mantan Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) juga dipastikan menghadiri resepsi Kaesang-Erina. Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan membenarkan hal tersebut. Ossy menyebut, Kaesang yang langsung mengantarkan undangan tersebut ke kediaman SBY ke Cikeas, Jawa Barat. "Undangan tersebut disampaikan langsung oleh mas Kaesang kepada Bapak SBY pada hari Sabtu, 3 Desember 2022 di kediaman Cikeas," ujar Ossy.
"Insha Allah hadir," tambah Ossy.
Terpisah, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari merespon soal ketidakhadiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di acara pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono. Menurut Qodari, absennya Surya Paloh menjadi fenomena sangat menarik, sebab, di luar dugaan justru yang konfirmasi hadir adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Meskipun alasannya ke luar negeri dengan keperluan berobat, kata Qodari, hal itu tersirat gestur politik yang kental dengan penghindaran. Penghindaran ini bisa jadi tanda akan ada pertukaran posisi di pemerintahan antara Nasdem dan Demokrat.
“Kira-kira ini indikasi bisa terjadi pertukaran tempat di pemerintahan antara Nasdem dengan Demokrat. Jadi gesturnya SBY datang itu merapat ke pemerintahan Jokowi, minimal membuka komunikasi,” kata Qodari.
Qodari menilai, selama ini Demokrat dikenal sebagai partai oposisi, sedangkan Nasdem semenjak mengusung Anies Baswedan sebagai capres mulai ada rasa oposisi dan terlihat renggang hubungannya dengan koalisi pemerintah.
Qodari menduga kepergian Surya Paloh ke luar negeri disengaja sebagai alasan kuat untuk menghindari pertemuan dengan Presiden Jokowi.“Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki,” ujarnya.
Menurutnya, Surya Paloh trauma dengan pertemuan di acara HUT ke 58 Partai Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu, di mana pada saat itu Presiden Jokowi menyindir Nasdem untuk tidak sembrono memilih capres, ditambah Presiden Jokowi yang seolah enggan membalas pelukan Surya Paloh.
“Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh,” katanya.
Indikasi hubungan keretakan Nasdem dengan pemerintah juga terbaca dari sempat abstainnya Nasdem terkait Revisi UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN), walaupun pada akhirnya ikut menyetujui revisi UU IKN.
“Nasdem sempat abstain, walaupun kemudian setuju dengan pengesahan revisi Undang-Undang IKN,” katanya.
Sementara itu, rencana kehadiran SBY di acara nikahan Kaesang-Erina, kata Qodari memberikan dampak politik yang berpotensi menjadikan Demokrat masuk bagian dari pemerintahan menggantikan Nasdem.
Lanjut Qodari, jika ternyata Demokrat gabung koalisi, ini akan menjadi potensi bagi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhyono (AHY) untuk masuk kabinet yang akan menambah portofolio pengalamannya dalam pemerintahan.
“Buat Demokrat sendiri sebetulnya sangat bagus agar AHY masuk ke dalam pemerintahan. Dari dulu saya pernah bilang PR-nya AHY itu adalah pengalaman pemerintahan. Setelah gagal di Pilkada DKI Jakarta, saya sudah menyarankan untuk Mas AHY itu masuk ke dalam pemerintahan untuk menduduki jabatan menteri,” ujarnya.
Lebih lanjut Qodari mengatakan, secara figur AHY sebenarnya berpotensi menjadi paket lengkap, namun dinilai masyarakat sebagai orang yang kurang berpengalaman.
"AHY itu sebenarnya potensial paket lengkap. Pertama, itu dia punya partai; Kedua, dia punya penampilan. Yang kurang dari AHY itu hanya satu, yaitu pengalaman di pemerintahan,” beber Qodari.
Qodari menyarankan supaya Demokrat masuk ke pemerintahan dan memposisikan AHY sebagai menteri agar memiliki pengalaman di pemerintahan dan makin dipercaya oleh masyarakat dan elite politik.
“Jadi supaya tidak diserang lagi dari aspek pengalaman, ya harus ada pengalaman pemerintahan seperti Mbak Puan. Orang sekarang sudah tidak bisa ngomong Mbak Puan nggak qualified segala macam karena sudah pengalaman jadi menteri,” ucapnya.
“Jadi kekurangan utama AHY itu selama ini kurang pengalaman di pemerintahan saja. Masyarakat dan elit politik itu tidak cukup yakin bahwa AHY mampu dan kompeten memimpin negara dengan jabatan terakhir sebagai mayor di TNI. Tapi kalau dia sudah jadi menteri, maka pengalaman itu menjadi legitimasi dan itu sudah lengkap,” tandasnya.