Bom Astanaanyar

Kapolri Ungkap Pelaku Bom di Mapolsek Astanaanyar Seorang Residivis Bom Cicendo

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengungkap identitas pelaku peledak bom di Mapolsek Astana

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Capture KOMPASTV
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beri keterangan soal bom di Mapolsek Astanaanyar 

 


TRIBUNJAMBI.COM - Pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Jawa Barat bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim yang merupakan residivis bom Cicendo.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap identitas pelaku peledak bom yang menyebabkan 11 korban jiwa.

Kapolri mengatakan bahwa pelaku merupakan mantan narapidana dalam kasus serupa, yakni peristiwa bom Cicendo.

Pelaku kata Jenderal Listyo pernah dihukum pidana penjara selama empat tahun.

Kemudian pelaku bebas dari Lapas Nuasakambangan pada September 2021 lalu.

Jenderal Listyo menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat perustiwa bom bunuh diri tersebut ada dua orang.

Selain pelaku, korban meninggal dunia yakni anggota Polsek Astana Anyar bernama Aipda Sopianj yang sebelumnya dikabarkan kritis.

"Memang betul pagi tadi telah terjadi peristiwa bom bunuh diri mengakibatkan pealku meninggal dunia," kata Kapolri.

"Ada 11 pelaku lain terdiri dari 10 anggota (polisi) dan satu masyarakat yang mengalami luka," ungkap Jenderal Listyo sebagaimana dikutip dalam tayangan breakingnews Kompas TV, Rabu (7/12/2022).

"Satu anggota yang dalam keadaan kritis meninggal dunia,"

Sejauh ini kata Kapolri, pihaknya msih melakukan olah TKP.

"Dari olah TKP kita melakukan pencarian kelompok yang terafiliasi dengan pelaku yang TKP," tegas Kapolri.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap sidik jari, pelaku kata Kapolri dikenal sebagai Agus Sujarno alias Agus Muslim.

Pelaku merupakan seorang residivis kasus serupa.

"Pelaku pernah ditangkap karena peristiwa bom Cecendo dan sempat dihukum 4 tahun," ungkapnya.

Pelaku bebas dari penjara pada Oktober 2021 lalu.

Pelaku juga kata Kapolri berafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawab Barat.

Kapolri mengungkapkan bahwa pelaku masih berstatus 'merah'.

Status tersebut diberikan karena setelah bebas, pelaku termasuk orang yang sulit dilakukan deradikalisasi.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," ujar Listyo.

 

Serangan Berafiliasi dengan ISIS, Waspada Serangan Susulan

Pengamat terorisme ingatkan serangan bom bunuh diri susulan dari kelompok terorisme yang berfiliasi ke ISIS.

Pengamat Terorisme, Al Chaidar menyebutkan bahwa serangan terorisme yang terjadi belakangan ini dilakukan oleh kelompok Suriah.

"Bom bunuh diri biasanya memang yang terjadi terakhir terakhir ini dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS," ujarnya, Rabu (7/12/2022).

Chaidar mengatakan bahwa jaringan teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Indonesia yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dia juga mengungkapkan bahwa yang menjadi target serangan jaringan tersebut adalah pihak keamanan khusunya kepolisian.

"Kelompok JAD ini biasanya melakukan serangan serangan yang ditujukan kepada polisi," kata pengamat dikutip dari tayangan breakingnews Kompas TV.

Kata Chaudar bahwa kelompok tersebut dalam menjalankan aksinya bukan hanya membawa bom saja.

Tetapi para pelaku juga membawa peralatan dapur seperti pisau.

"Sering kali mereka selain membawa bom, juga membawa senjata tajam seprti pisau dapur dan sebagainya," ungkapnya.

"Pelakunya biasanya kalau tidak suami istri dan anak, biasanya wanita dan laki laki. Pelakunya yang laki laki biasanya nanti akan diikuti yang wanita jika sudah berkeluarga,"

"Harus ada kewaspadaan kemungkinan ini akan dilakukan yang perempuan jika dia sudah punya istri, makanya perlu diperlukan identitasnya,"

Dia menyebutkan bahwa serangan bom tersebut merupakan rangkaian dari peristiwa yang terjadi di Pakistan dan Thailand yang terjadi pada beberapa pekan lau.


Sempat Acungkan Senjata

Sebelum Bom Meledak, Pelaku Sempat Acungkan Senjata ke Anggota di Mapolsek Astana Anyar


TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum bom meledak, orang tak dikenal sempat acungkan senjata di markas Polisi Sektor Astana Anyar, Rabu (7/12/2022) pagi.

Kombes Pol Aswin Sipayung, Kapolrestabes Bandung mengatakan saat kejadian itu anggota Polsek Astana Anyar tengah melaksanakan apel pagi.

Namun tiba-tiba ada satu orang laki-laki yang menerobos masuk Polsek Astana Anyar.

Aksi nekat pelaku tersebut sambil mengacungkan senjata tajam, dan menerobos barisan pasukan apel pagi.

"Dapat kami laporkan bahwa pada pukul 8.20 WIB Polsek Astana Anyar sedang melakukan sedang melakukan apel pagi, tiba-tiba ada satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi," kata Kapolres.

"Seketika anggota pada menghindar tidak lama kemudian ada ledakan," tambah Aswin dikutip dari live streaming Kompas TV, Rabu (7/12/2022).

Sebelumnya Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan juga telah membenarkan terjadi peristiwa aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung.

"Iya benar, dugaan bom bunuh diri, di Istana Anyar" kata Ramadhan.


Detik-detik Ledakan

 

Pantauan di lapangan, kepulan asap terlihat dari Mapolsek Astanaanyar yang terletak di Jalan Astanaanyar, Nyengseret, Kota Bandung, Jawa Barat.

Menurut informasi sementara, ledakan itu bersumber dari bom bunuh diri.

Kejadian bermula ketika para polisi sedang melakukan apel pagi sekitar pukul 08:20 WIB di halaman Mapolsek Astanaanyar.

Tak berselang lama, tiba-tiba ada satu orang pria masuk ke Mapolsek.

Pria tersebut langsung mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan polisi yang sedang apel pagi.

Pria bersenjata tersebut kemudian masuk ke lobi Mapolsek lantas terdengar ledakan.

Akibat ledakan tersebut, pria tak dikenal itu meninggal dunia di tempat.

Sejauh ini belum ada informasi ada korban meninggal dari polisi.

Namun, setidaknya 3 orang mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke RS Polri Sartika Asih.

Akibat ledakan tersebut, polisi menutup akses jalan raya yang melintasi Mapolsek Astanaanyar.

Pintu masuk polsek baik itu depan maupun belakang juga ditutup.

Sementara itu, ledakan tersebut merusak bagian depan Mapolsek Astanaanyar.

Baca juga: Kapolri Ungkap Pelaku Bom di Mapolsek Astanaanyar Berafiliasi Kelompok JAD

Baca juga: Kenapa Polisi Jadi Target Bom di Mapolsek Astanaanyar? Ini Penjelasan BNPT

Baca juga: Pelaku Nekat Terobos Mapolsek Astanaanyar, 11 Orang Jadi Korban Ledakan Bom

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved