Dugaan Pelecehan Mahasiswi Kedokteran
Kronologi Pelecehan Seksual Oknum Perawat RSUD Raden Mattaher ke Mahasiswi Magang di Jambi
Kronologi dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswi magang oleh oknum perawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Kronologi dugaan pelecehan seksual yang dialami mahasiswi magang oleh oknum perawat di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Tak terima anaknya yang berstatus mahasiswi kedokteran yang magang dilecehkan, IW laporkan oknum perawat RSUD Raden Mattaher ke polisi.
Dugaan pelecehan seksual sendiri terjadi pada 31 Oktober 2022, namun baru dilaporkan ke Polresta Jambi pada 4 November 2022.

Dikatakan IW, pelecehan terjadi di ruang operasi.
Sebelum kejadian, mahasiswi magang berjalan di lorong di depan ruang operasi RS Raden Mattaher.
"Untuk mengambil data riset pasien keperluan data magang," kata IW saat diwawancara awak media pada Rabu (30/11/2022) sore.
Namun, saat sedang asik berjalan, tiba-tiba pelaku langsung menghampiri korban, kemudian mendorong korban masuk ke salah satu ruang operasi yang sedang kosong.
Saat masuk ke ruang operasi, pelaku menyentuh beberapa bagian tubuh korban, dan mencium pipi korban.
Tidak hanya itu, pelaku juga sempat berupaya melepas masker yang dikenakan korban.
Baca juga: Kapolda Jambi Ajak Masyarakat Ikut Vaksin Covid-19 Booster Kedua, Ini Lokasinya
Baca juga: Richard Sebut Putri Candrawati Ingatkan Sambo Soal CCTV dan Sarung Tangan
"Pengakuan putri saya, dia langsung disorong ke ruang operasi dan langsung nyentuh beberapa tubuh anak saya sampai mencium pipinya," kata IW
Beruntung, saat pelaku menjalankan aksinya, sejumlah perawat lainnya terdengar sedang berjalan di kawasan lorong ruang operasi. Saat itu, kata IW, pelaku sempat mengendorkan cengkramannya ke pada putrinya.
"Pas ada suara perawat di luar, dia agak lemaskan pegangannya ke anak saya, waktu itulah anak saya cari kesempatan untuk berontak dan langsung lari," jelasnya.
Sempat Lapor ke Kampus
Setelah kejadian di rumah sakit, korban sempat melapor ke pihak kampus.
"Anak saya tidak lapor saya langsung, karena saya lagi gak di Jambi. Saya cuman ditelepon ada sesuatu, tetapi tidak dijelaskan," katanya.