Sidang Ferdy Sambo
Putri Candrawati Turut Bersandiwara Usai Brigadir Yosua Tewas Dibunuh
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati, ikut memainkan sandiwara saat hari tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
"Akhirnya saya disuruh ngomong. Saya ceritakan, dalam CCTV tersebut Yosua masih hidup. Terus beliau sempat terdiam lalu ngomong dengan sedikit agak marah," tuturnya.
Penjelasan Arif yang menemukan kebohongan di kasus itu, membuat kemarahan pada Ferdy Sambo.
'Nggak bener itu. Udah kamu percaya saya aja!" Arif menirukan kalimat yang disampaikan Ferdy Sambo padanya.
Selanjutnya dia ditanyakan oleh Ferdy siapa aja yang sudah nontonnya. Arif menyebutkan empat nama, termasuk dirinya.
"Kalau bocor kalian berempat yang bocorin," Ferdy Sambo menggertak. Arif hanya diam. Tak berani menatap wajah FS saat itu.
"Beliau seperti sudah marah, mukanya merah-merah gitu," jelasnya.
Perintah tegas dari Ferdy Sambo, supaya rekaman tersebut dimusnahkan segera.
Tak lama kemudian, FS melihat ke arah mejanya, ada foto keluarga di sana.
"Beliau melihat foto keluarganya, nangis. Beliau bilang ini menyangkut kehormatan," ucapnya.
Tak lama kemudian Hendra Kurniawan segera mengajak Arif keluar dari ruangan Ferdy Sambo itu.
Baca juga: Arif Rahman Dimarahi Ferdy Sambo Karena Lambat Datang Setelah Brigadir Yosua Dibunuh
Baca juga: Ronny Talapessy Tak Ingin Bharada E Dikorbankan di Perkara Pembunuhan Brigadir Yosua
Pada sidang sidang ini, Arif Rachman Arifin mengatakan bahwa Brigadir Yosua menggunakan kaos pada hari terakhir hidupnya, sesuai dengan rekaman CCTV.
Awalnya, Arif Rachman menonton isi CCTV yang merekam peristiwa di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Duren Tiga.
Saat itu, saksi Chuck Putranto yang ikut menonton mengatakan Brigadir J masih hidup dan menggunakan kaos berwarna putih.
Tapi Arif Rachman sempat tak percaya. Sebab, menurutnya, kaos yang digunakan Yosua di hari peristiwa pembunuhan berwarna merah.
"Setahu saya kaosnya warna merah. Saya lihat di ruang otopsi itu kaosnya warna merah," kata Arif Rachman.