Motif Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres Masih Jadi Misteri, Dua Jenazah Sudah Dimumikan
Polisi belum mengungkap motif meninggalnya satu keluarga di dalam rumah di Kalideres Jakarta Barat belum terungkap
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Penyebab meninggalnya satu keluarga di dalam rumah di Kalideres Jakarta Barat belum terungkap.
Namun polisi mengklaim telah mengantongi sejumlah bukti yang mengarah pada motif dibalik keempat orang tersebut ditemukan tewas.
Penemuan jasad yang sudah membusuk tersebut sempat menghebohkan warga Perumahan Citra Garden Extension, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Korban tersebut yakni tersebut yakni Rudyanto Gunawan (71) berstatus sebagai suami, Reny Margaretha Gunawan (68) berstatus sebagai istri, Dian Febbyana (42) berstatus anak, dan Budyanto Gunawan (68) berstatus adik Rudyanto.
Sejak ditemukan oleh warga pada 10 November 2022 lalu, hingga kini kasus kematian yang penuh misteri tersebut belum terungkap jelas.
Bahkan dalam mengungkap kematian tersebut polisi telah melakuka olah TKP ulang dan menurunkan peralatan canggih.
Kata Kombes Hengki Haryadi selaku Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa pihaknya masih mendalami motif kematian satu keluarga itu.
"Masih dalam penelitian. Ini kan ada dua penyebab kematian dan motif," ujar Hengki dilansir dari Wartakotalive.com, Rabu (23/11/2022).
Kombes Hengki menyebutkan bahwa dalam pendalaman mengungkap motif tersebut melibatkan Psikologi Forensik dan dilakukan secara konprehensif.
"Motif sedang didalami sama-sama bersama psikologi forensik. Sekarang sedang diautopsi psikologi secara komprehensif," sambung dia.
Kendala kepolisian dalam mengungkap kematian satu keluarga itu karena kondisi rumah yang menjadi TKP penemuan jasad tersebut sudah tidak steril.
Bahkan kata Kombes Hengki bahwa saat penyidik melakukan olah TKP ternyata rumah tersebut telah ditaburi dengan kopi oleh warga sekitar.
"Ternyata ini TKP sudah kurang steril, mengapa kurang steril? Karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi," ujarnya, Selasa (22/11/2022).
Hengki mengatakan, tidak sterilnya lokasi tersebut mengganggu proses olah TKP yang digelar oleh penyidik dan dokter forensik.