Erick Thohir-Najwa Shihab Kandidat Kuat Ketua Umum PSSI, Publik Setuju Iwan Bule Mundur

Nama Menteri BUMN Erick Thohir menempati posisi paling atas sebagai kandidat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)

Editor: Fifi Suryani
Tangkap Layar kanal YouTube Najwa Shihab
Erick Thohir saat tampil di acara Mata Najwa beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Nama Menteri BUMN Erick Thohir menempati posisi paling atas sebagai kandidat Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), lalu disusul nama presenter anyar tanah air Najwa Shihab.Hal itu sebagaimana hasil survei dari Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI yang dikeluarkan pada Minggu (13/11) secara daring.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, nama Erick Thohir menjadi yang teratas dalam beberapa simulasi, termasuk untuk 8 nama semi terbuka. "Baru 8 nama yang muncul, dari 8 nama semi terbuka ini Erick menempati peringkat pertama dengan 24,1 persen," kata Burhanuddin saat menyampaikan hasil surveinya.

Setelah Erick Thohir, terdapat nama presenter Najwa Shihab di posisi kedua, lalu disusul oleh putra dari Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Tak hanya itu nama Iwan Bule hingga Menkopolhukam RI Prof Mahfud MD juga masuk dalam simulasi tersebut.

"Najwa Shihab nomor dua (perolehan) 10,4 persen tapi selisihnya signifikan dibanding Erick, Kaesang 5,8 persen, Iwan Bule 5,4 persen, Mahfud MD 4,9 persen, Azrul Ananda 3,0 persen, La Nyalla Mattalitti 2,1 persen, Ratu Tisha Destria 1,3," kata Burhanuddin.

Sementara untuk yang tidak menjawab dan tidak tahu siapa sosok yang pantas memimpin PSSI berada di angka yang cukup besar yakni 42,7 persen."Intinya Erick unggul tapi keunggulannya masih di bawah 50 persen menurut publik dan Najwa Shihab di peringkat kedua" kata Burhanuddin.

Tak hanya itu, Erick Thohir dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia juga kembali unggul dalam simulasi enam nama, tiga nama hingga head to head alias dua nama. Di mana dari tiga nama, Erick Thohir berada di urutan pertama dengan perolehan 40,0 persen, Iwan Bule 8,4 persen dan La Nyalla Mattalitti 5,1 persen.

"Pemilih Najwa Shihab dll yang tidak masuk dalam simulasi 3 nama cenderung memilih Erick Thohir ketimbang ke La Nyalla Mattalitti atau ke Iwan Bule," kata Burhanuddin.

Sementara untuk head to head atau simulasi dua nama, menteri BUMN tersebut mengungguli La Nyalla Mattalitti serta Ketua Umum PSSI saat ini Iwan Bule. Bahkan angkanya terlampau menjauhi kedua sosok tersebut.

"Kalau lawannya La Nyalla, Erick Thohir di mata warga Indonesia itu menang telak (45,4 persen), La Nyalla (6,2 persen), lawan Iwan Bule juga lebih telak (43,8 persen), Iwan Bule (9,3 persen)," tukas dia.

Dalam hasil survei bertajuk 'Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI' itu juga didapati kalau dominan masyarakat setuju dengan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Burhanuddin Muhtadi mengatakan, rekomendasi TGIPF yang disetujui oleh masyarakat itu yakni meminta kepada Ketua Umum dan para pengurus PSSI untuk mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.

"Mayoritas masyarakat juga sangat setuju atau setuju, jadi 60,2 persen mengatakan setuju (5,2 persen sangat setuju dan 54,6 persen setuju, red) dengan rekomendasi TGIPF agar ketua umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri," kata Burhanuddin saat menyampaikan hasil surveinya secara daring.

Adapun dari hasil survei tersebut, yang tidak setuju dengan rekomendasi TGIPF hanya sebesar 18,3 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab berada di atas 20 persen. "Yang tidak setuju hanya 18,3 persen yang tidak tahu atau tidak jawab mungkin merasa isu nya diluar dari kavling mereka itu 21,4 persen," ucap Burhanuddin.

Dari hasil tersebut, pihaknya kata Burhanuddin kembali melontarkan pertanyaan kepada respondennya. Pertanyaannya yakni, Menurut Ibu Bapak, apa yang harus dilakukan pemerintah menindaklanjuti rekomendasi TGIPF tersebut?

Atas jawaban tersebut, dominan Masyarakat meminta agar pemerintah mengeluarkan imbauan agar para pengurus PSSI mundur dari jabatannya."Nah, 43 persen responden mengatakan pemerintah sebaiknya mengeluarkan imbauan agar ketua dan pengurus PSSI mundur dari jabatannya," kata dia.

Tak hanya itu, pemerintah juga harus melibatkan federasi sepakbola dunia atau FIFA yang kini ada sebagian anggotanya sudah berkantor di Indonesia untuk memberikan imbauan tersebut. Setidaknya ada, 32,5 persen masyarakat mengatakan pemerintah melibatkan FIFA untuk meminta ketua dan pengurus PSSI mengundurkan diri.

"Mungkin khawatir ada isu tudingan intervensi kalau misalnya pemerintah langsung yang memberikan imbauan, 24 persen tidak tahu tidak jawab," tukas dia.

Sebagai informasi, survei Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada periode 30 Oktober - 5 November 2022 atau tepat sebulan setelah kejadian tewasnya 135 orang tersebut

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan survei jumlah sampel sebanyak 1.220 orang, dengan asumsi metode simple random sampling. Responden terpilih dilakukan wawancara lewat tatap muka serta quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.

Survei ini sendiri memiliki toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved