Berita Populer

Profiling Brigadir Yosua Berkepribadian Ganda, Keluarga Beri Bantahan, Pengamat Anggap Tak Relevan

Kumpulan berita tentang brigadir yosua hutabarat terkait sidang pekan ini dan analisa pengamat serta pihak keluarga korban

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Suang Sitanggang
GRAFIS/TRIBUNJAMBI
Grafis Brigadir Yosua Hutabarat 

TRIBUNJAMBI.COM - Awal pekan ini, soal kepribadian ganda jadi isu hangat dalam sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.

Penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati menggali profil Brigadir Yosua dari saksi yang berasal dari kalangan ART dan mantan ajudan.

Pengamat menganggap pemeriksaan profil Yosua yang hanya menggali sisi negatifnya tidak tepat dilakukan, mengingat dia adalah korban.

Pihak keluarga menganggap bahwa yang dipertontonkan di persidangan, yakni menggali sisi negatif dari saksi yang merupakan orang dekat terdakwa, hanya upaya sia-sia, tidak meringankan hukuman.

Berikut kumpulan berita populer terkait dengan sidang yang digelar di PN Jakarta Selatan tersebut;     

Kuasa Hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Tuding Brigadir Yosua Berkepribadian Ganda

Ferdy sambo, Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi
Ferdy sambo, Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi(KOLASE TRIBUNJAMBI.COM)

 

TRIBUNJAMBI.COM - Kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati  menuding Brigadir Yosua memiliki kepribadian ganda.

Tudingan kepribadian ganda ini disampaikan dalam nota keberatan pada perkara terkait pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.

Hal ini disampaikan Febri Diansyah, kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.

Febri Diansyah mengungkapkan bahwa informasi yang dimunculkannya dalam sidang tersebut akan digali lebih dalam.


Baca Selengkapnya

Di Magelang Susi Lihat Brigadir Yosua Marah, Bantah Jika Kuat Maruf Membentak

ART Ferdy Sambo, Susi dihadirkan sebagai salah satu saksi dengan terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Jaksa Penuntut Umum menghadirkan 10 orang saksi pada persidangan kali ini.
ART Ferdy Sambo, Susi dihadirkan sebagai salah satu saksi dengan terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). Jaksa Penuntut Umum menghadirkan 10 orang saksi pada persidangan kali ini.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Update kasus Ferdy Sambo

TRIBUNJAMBI.COM - Dalam persidangan untuk terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Maruf yang digelar pada Rabu (9/11/2022), Susi mengatakan melihat Brigadir Yosua membanting pintu rumah di Magelang dengan raut wajah marah.

"Om Yosua saat itu lewat pintu samping garasi, masuk lewatin saya terus masuk ke pintu dapur, dia banting pintu dengan muka marah," katanya dalam persidangan.

Susi kemudian menanyakan apa yang sedang terjadi kepada Kuat Maruf, namun saat itu Kuat Maruf mengaku tidak mengetahui kenapa Brigadir J marah.

Lalu Susi kembali menuju dapur dapur untuk mengeringkan baju, dan mencuci piring, namun secara tiba-tiba Kuat Maruf menyuruh Susi untuk naik ke lantai dua untuk mengecek keadaan Putri Candrawati.


Baca Selengkapnya

Kamaruddin Yakin Hanya Vera Simanjuntak di Hati Brigadir Yosua Hutabarat, Inilah Alasannya

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak(TRIBUNJAMBI.COM/DANANG NOPRIANTO)

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pada sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Daden mengatakan almarhum pernah minta dikenalkan cewek untuk dijadikan pacar.

Pada kesaksiannya, Daden menyebut Brigadir Yosua bilang sudah tidak lagi pacaran dengan Vera Simanjuntak.

Kisah lain yang disampaikannya, Yosua meminta dicarikan pacar untuk segera dinikahi, karena sudah sering diminta oleh ibunda menikah.

Tapi yang kontradiktif, disebut Yosua belum bisa menikah sebab kakaknya belum menikah, dia tidak bisa melangkahi.

Kemudian saksi lain, Damson, menyebut Yosua sering dia lihat bersama perempuan lain.


Baca Selengkapnya

Brigadir Yosua Diprofilkan Bagai Pelaku Kejahatan, Ahli Kriminolog Forensik Tagih Fairness

Brigpol Nofryansah Yosua Hutabarat semasa hidup
Brigpol Nofryansah Yosua Hutabarat semasa hidup(TRIBUNJAMBI/IST)

TRIBUNJAMBI.COM - Pada sidang pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, tercium aroma adanya upaya membalikkan profil korban pembunuhan itu, dari sosok yang baik jadi jahat.

Saat pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawati mendapat kesempatan bertanya kepada saksi, muncul sejumlah narasi yang menyebut Brigadir J sosok temperamen, sering main ke klub malam, dan sifat negatif lainnya.

Pakar Kriminolog Forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkapkan dirinya melihat persidangan hari itu telah berubah jadi Victim Profiling beraroma criminal profiling.

Untuk diketahui, victim profiling adalah pendekatan dan teknik yang digunakan memprediksi karakteristik korban.

Sementara criminal profiling merupakan identifikasi pada aspek kepribadian pelaku kriminal.


Baca Selengkapnya

Isu Pelecehan Seksual, Pengacara Keluarga Yosua: Alasan Pembenar Mereka Lakukan Eksekusi

Kolase ilustrasi korban dan terdakwa perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat
Kolase ilustrasi korban dan terdakwa perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat(TRIBUNJAMBI/SUANG SITANGGANG)

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pengacara Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat, Martin Lukas Simanjuntak, menyebut pihak Ferdy Sambo selalu mengangkat isu pelecehan seksual bukan tanpa tujuan.

Menurut dia, walau kasus pelecehan yang pernah dilaporkan sudah SP3, tapi akan terus dihadirkan, bahkan hingga persidangan yang sudah berlangsung saat ini.

Dia meyakini, narasi pelecehan seksual sengaja diumbar pihak terdakwa, bukan karena ada peristiwanya, bukan karena Putri Candrawati korban pelecehan.

"Walaupun anak klien saya sudah mati, harus dicari-cari kesalahannya, supaya ada alasan pembenar mereka melakukan eksekusi (pembunuhan)," kata Martin Lukas Simanjuntak, dalama cara Dua Sisi TV One, Kamis (10/11/2022) malam.

Martin mengatakan, pihanya tidak meyakini Putri Candrawati telah jadi korban kekerasan seksual, sebab ciri-cirinya tidak menunjukkan sebagai korban, serta tidak ada bukti konkrit.


Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved