Berita Tanjabtim
BKPSDM Tanjabtim Ungkap Kendala yang Dihadapi Honorer Ikut Seleksi PPPK
Kendala minimnya pendaftar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di Tanjabtim dikarenakan ada di aplikasi.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Kendala minimnya pendaftar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di Tanjabtim dikarenakan ada di aplikasi.
Kepala BKPSDMD Tanjabtim, Angga Harisumartha melalui Analis Sumber Daya Aparatur Achmad Arif berujar, kendala salah satu pelamar ingin mendaftar, tapi formasi PPPK-nya tidak ada di sekolah tepat yang bersangkutan mengajar.
"Jadi mau tidak mau si pelamar harus mengurus ke dinas terkait untuk pindah ke sekolah yang ada formasinya. Jadi kalau pelamar mau mendaftar ke formasi di sekolah yang ada, pelamar harus pindah dulu ke sekolah tersebut baru bisa mendaftar. Kendalanya itu, makanya pendaftar masih sedikit," terangnya, Selasa (8/11/2022).
Sementara itu, kendalanya terkait dengan pendidikan pelamar. Misalnya, pelamar mengajar di SMP, tapi jurusannya guru SD, jadi tidak linier. Sehingga pelamar tidak bisa mendaftar, dan pelamar harus pindah terlebih dahulu ke SD.
"Kebanyakan juga tidak linier bang, tempat mengajar dengan jurusannya tidak nyambung. Pendidikannya guru SD, tapi yang bersangkutan mengajar di SMP, jadi perlu pindah juga ke SD tersebut," ungkapnya.
Dia berharap, sebelum pendaftaran ditutup sampai dengan tanggal yang telah ditetapkan, semua guru dan tenaga kesehatan yang telah terdata di data base dapat mendaftar, sehingga dapat berpartisipasi dalam seleksi PPPK di Kabupaten Tanjabtim.
"Saya berharap semuanya bisa ikut dalam tahapan seleksi PPPK di daerah kita," tuturnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pendaftar PPPK di Tanjung Jabung Timur Minim Partisipasi, BKPSDMD Catat Baru 120 Pendaftar
Baca juga: Hadiri HUT ke-14 Kota Sungai Penuh, Gubernur Jambi Dorong Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi
Baca juga: Jatah Kursi DPRD Muaro Jambi Bertambah 5, Sarolangun Justru Berkurang