Ajang Untuk Kekuatan Korea Utara vs Korsel Amerika

Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan melibatkan pesawat pengebom supersonik B-1B dalam latihan gabungan dengan militer Korea Selatan.

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi peluru artileri. Militer Korea Selatan mengatakan jika Korea Utara menembakkan 80 artileri ke zona penyangga maritim sejak Kamis (3/11/2022) malam. 

TRIBUNJAMBI.COM - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan melibatkan pesawat pengebom supersonik B-1B dalam latihan gabungan dengan militer Korea Selatan.

Pengerahan armada ini dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan untuk mengintimidasi Korea Utara yang sebelumnya menggelar uji coba rudal dan melayangkan ancaman nuklir terselubung.

Seperti dilansir Associated Press, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut sekurangnya satu unit pesawat B-1B akan berpartisipasi dalam latihan bertajuk "Vigilant Storm" yang akan berakhir pada Sabtu (5/11/2022).

Latihan gabungan AS-Korea Selatan sendiri melibatkan sekitar 240 pesawat tempur, termasuk jet canggih F-35 dari kedua negara.

Pyongyang merespons latihan tersebut dengan murka dan menuduhnya sebagai simulasi invasi.

Sebagai respons, rezim Kim Jong-un menembakkan puluhan rudal yang memicu sirene serangan udara dan evakuasi warga pada pekan ini.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Bursa Capres 2024-2029

Baca juga: Kadinsos Provinsi Jambi Sebut BLT BBM Tahap Dua akan Segera Cair

Tangan kanan Kim Jong-un, Pak Jong Chon, pun mengancam pihaknya bisa menggunakan pasukan nuklir untuk menghukum Seoul dan Washington.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara sendiri mengaku tes puluhan rudal ke dekat perbatasan Korea Selatan adalah respons tepat terhadap latihan gabungan Washington-Seoul.

Pyongyang mengaku akan merespons dengan "balasan paling keras" terhadap tiap upaya "pasukan musuh" mencederai kedaulatan atau keamanan negara itu.

Belakangan ini, Korea Utara meningkatkan intensitas uji coba senjata seiring perselisihan di Dewan Keamanan PBB akibat perang Rusia-Ukraina.

Pesawat pengebom supersonik B-1B terakhir diterjunkan ke Semenanjung Korea pada 2017 silam.

Lima tahun belakangan, militer AS pilih menahan diri dari unjuk kekuatan untuk mendukung upaya diplomatis pemerintahan Donald Trump terhadap Korea Utara.

Rezim Kim Jong-un disebut membenci ajang unjuk kekuatan Amerika dari jarak dekat.

Pyongyang menyebut pesawat B-1B sebagai "pesawat pengebom nuklir strategis" kendati pesawat ini telah dialihfungsikan memuat senjata konvensional sejak 1990-an.


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: ARMADA Band Jumpa Fans di ASTON Jambi, Pers Conference Konser Musik Perjalanan 15 Tahun Berkarya

Baca juga: Dewan Minta Pemprov Jambi Rutin Gelar Rakor Monev Terhadap Program Kerja Pemerintah

Baca juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Pemprov Percepat Realisasi APBD 2022 Jelang Akhir Tahun

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved