Jalur Khusus Batubara
Pemprov Jambi Siapkan Jalur Khusus dan Tol Air untuk Pengangkutan Batu Bara
Saat ini Pemerintah Provinsi Jambi tengah menyiapkan jalur khusus dan tol air dalam pengangkutan batu bara di Provinsi Jambi.
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Saat ini Pemerintah Provinsi Jambi tengah menyiapkan jalur khusus dan tol air dalam pengangkutan batu bara di Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Ismed Wijaya mengatakan pembangunan keduanya itu sama sekali tidak dibebankan pada APBD Provinsi Jambi.
Dia mengatakan baik pembangunan jalur khusus maupun pembangunan tol air melibatkan investor.
Untuk jalur khusus sendiri, kata Ismed saat ini sudah dua perusahaan yang menyatakan kesanggupan dan menandatangani nota kesepahaman.
"Itu dari PT. Putra Bulian Properti dan PT. SAS. Nah ini masing-masing sudah ditentukan trase-trase yang menjadi tanggungjawab mereka. Kalau untuk PT. Putra Bulian Properti sudah melakukan groundbreaking beberapa bulan yang lalu utamanya dari Tempino ke Dusun Mudo. Kalau untuk PT. SAS ini dari Desa Lubuk Napal menuju ke Simpang Kilangan. Baru nanti nyambung lagi di jalan yang dibangun PT. Putra Bulian Properti," katanya.
Baca juga: Sungai Batanghari Jadi Jalur Angkutan Batu Bara, Satu Tongkang Bisa Muat 5.000 Ton
Ismed kemudian menerangkan jalur tol air yang melalui Sungai Batanghari. Dia menyebut pihak swasta yakni PT. Deli Pratama Pelabuhan, telah menyiapkan pelabuhan bongkar muat batu bara di Desa Tenam, Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
"Untuk perkembangannya, ini masih dalam proses pembahasan yaitu penyusunan feasibility study dari perusahaan swasta yang berminat untuk berinvestasi membangun jalur sungai untuk angkutan batu bara," ujarnya.
Ismed mengatakan tim survey investor telah turun meninjau lokasi Sungai Batanghari yang akan dijadikan sebagai tol air itu. Tim itu telah melakukan kajian di spot-spot tertentu dan dangkal.
Baca juga: Pemerintah Provinsi Jambi Siapkan Sungai Batanghari Untuk Jalur Angkutan Batu Bara
"Mereka sudah punya data waktu itu dari Kementerian Perhubungan, sesudah itu data yang sudah disusun tahun 2021 tapi baru dikeluarkan 2022 yaitu rencana induk transportasi Sungai Batanghari boleh dikatakan itu tata ruangnya sungailah, mereka sudah dapatkan," pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News