Kepala BKKBN RI Datang ke Jambi Bahas Percepatan Penurunan Angka Stunting

Munawar Ibrahim mengatakan, kunjungan kerja Kepala BKKBN RI nantinya akan dilakukan ke Kabupaten Muaro Jambi.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rahimin
tribunjambi/wira dani damanik
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi disambut Wakil Gubernur Jambi Al Haris, Selasa (25/10/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi pada Selasa (25/10/2022).

Kunjungan Hasto Wardoyo ke Jambi itu dalam rangka penurunan angka stunting atau gagal tumbuh.

Kedatangan Hasto Wardoyo dan rombongan disambut Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Kepala BKKBN Provinsi Jambi Munawar Ibrahim, serta jajaran BKKBN Provinsi Jambi lainnya.

Munawar Ibrahim mengatakan, kunjungan kerja Kepala BKKBN RI nantinya akan dilakukan ke Kabupaten Muaro Jambi.

"Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi," katanya.

Hasto Wardoyo mengatakan, kunjungan kerjanya akan berlangsung hingga besok di Provinsi Jambi.

Hasto Wardoyo mengatakan, angka stunting di Provinsi Jambi dibawah rata-rata angka stunting nasional.

Di mana angka rata-rata stunting nasional yakni 24.4 persen sementara angka stunting di Provinsi Jambi sebesar 22.4 persen.

"Tetapi harus menuju angka 14 persen di tahun 2024. Nah saya berharap di Jambi ini kalau sekarang 22 persen, akhir tahun 2022 harapan saya turun 3 persen. Harapan saya nanti angkanya yang dilaunching jadi 19 persen, Desember ini akan keluar raportnya," ujar Hasto Wardoyo.

Menurut Hasto Wardoyo, ada dua kabupaten di Provinsi Jambi yang membutuhkan perhatian serius, yaitu Kabupaten Kerinci dengan angka stunting sebesar 26.7 persen dan Kabupaten Muaro Jambi sebesar 27.6 persen.

"Nah itu yang kita anggap diatas angka rata-rata nasional. Tetapi kita itu juga harus merubah perilaku, mereka sebetulnya kan memiliki sumber makanan yang cukup tinggal bagaimana nanti pengaturan gizi yang seimbang," lanjutnya.

Hasto Wardoyo bilang pentingnya penurunan angka stunting tersebut. Stunting dikatakannya membuat tidak produktif dan di usia 40 tahunan sudah sakit-sakitan.

Hasto Wardoyo mengatakan peranan penting lingkungan dalam mempengaruhi stunting.

"Sanitasi air bersih itu penting sekali, ayah ibu dan anak yang tidak punya jamban, buang air besar sembarangan tempat, fesesnya kemana-mana. Kalau fesesnya kemana-mana akhirnya bakterinya kemana-mana. Akhirnya diare jadi nonsense ada mau ngasih telur, ngasih daging kalau diare kan tetap engga tambah berat badannya. Akhirnya 3 bulan engga tambah berat badannya, bulan ke empat tidak tambah panjangnya," katanya.

Dalam kesempatan itu juga turut hadir CEO Global Tanoto Foundation wilayah Jambi Dr J Satrijo Tanudjojo.

Di mana Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Tanoto Foundation dalam hal pendidikan.

Satrio mengatakan pihaknya terus bekerjasama dalam dengan BKKBN termasuk dalam memerangi stunting.

Pihak Tanoto Foundation telah menggelontorkan dana 200 milyar per tahun dalam berbagai aspek, termasuk stunting.

"Kita juga dari Tanoto Foundation bekerjasama dengan BKKBN dan kantor wakil presiden dan dengan beberapa instansi lainnya terus mengedukasi masyarakat untuk lebih mengenal stunting dan bagaimana caranya agar stunting ini bisa dikurangi begitu," pungkasnya.

Baca berita  terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K): Stunting Mengganggu Bonus Demografi (bag-1)

Baca juga: Ciptakan Generasi Berkualitas, BKKBN Provinsi Jambi Gelar Pemilihan Duta GenRe 2022  

Baca juga: Bertemu Kepala BKKBN Jambi, SAH dan Pengurus SMSI Bahas Soal Penurunan Angka Stunting

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved