Warga Tanjabbar Dimangsa Ular

Heboh Ular Piton Makan Manusia di Jambi, Ini Dugaan Penyebab Orang Jadi Mangsa

Kasus ular piton memakan manusia yang terjadi di Kabupaten Tanjabbar, Jambi, menghebohkan Indonesia.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/HO
Warga menemukan ular piton yang menelan Zahra di Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, Senin (24/10/2022) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus ular piton memakan manusia yang terjadi di Kabupaten Tanjabbar, Jambi, menghebohkan Indonesia.

Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Korban pernaha Zahra (52) diduga ditelan ular piton raksasa pada hari Minggu, 23 Oktober 2022.

Dia baru ditemukan keesokan harinya, setelah warga membedah perut ular piton yang ditemukan di areal kebun karet Zahra.

Apa penyebab ular memakan manusia? Berikut analisa dari komunitas pecinta ular dan dosen lingkungan Universitas Jambi.

Anita dari Komunitas Ralu Jambee, mengungkakna kejadian seperti ini sebenarnya jarang terjadi.

Namun dia menduga hal ini terjadi karena kurangnya pakan ular yang tersedia di alam.

Ular piton besar bisa memangsa hewan besar seperti babi hutan.

Tapi babi hutan sudah jarang ditemukan karena rutin diburu manusia.

"Ular yang memiliki ukuran di atas 5 meter, biasanya akan berusaha memangsa yang dinilai sepadan, seperti babi hutan dan hewan ternak," kata Anita, Senin (24/10/2022).

Namun karena sulit mencari keberadaan babi hutan, insting ular yang lapar akan memangsa apapun yang ditemukannya.

Kerusakan lingkungan hutan juga menjadi penyebab konflik antara satwa dan manusia.

Secara hakekat, ucapnya, ular piton tidak berpindah jauh dari habitat, termasuk saat lahan sudah dijadikan kebun maupun pemukiman.

"Untuk saat ini mangsa satwa yang berukuran besar sudah berkurang. Sehingga secara logika, tidak mungkin satwa berukuran besar bisa kenyang dengan memakan tikus kecil," tegasnya.

Senada dengan Anita, Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Jambi, Bambang Irawan mengatakan, kerusakaan ekosistem pasti berdampak dengan kelangsungan hidup satwa dan manusia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved