Temuan Mayat

Hari ke-91 Kematian Bocah Ditemukan Dalam Septictank Belum Terungkap

Hingga saat ini, Tim Ditreskrimum Polda Jambi dan Polresta Jambi terus berupaya melakukan penyelidikan tewasnya KY (4) bocah wanita yang tewas

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Fifi Suryani
tribunjambi/fitri amalia
Lokasi ditemukannya Kekey bocah 4 tahun di Kota Jambi yang tewas dalam septic tank. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hingga saat ini, Tim Ditreskrimum Polda Jambi dan Polresta Jambi terus berupaya melakukan penyelidikan tewasnya KY (4) bocah wanita yang tewas di dalam septictank di kawasan di Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi, pada Senin (25/7) lalu.

Direktur Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, hingga saat ini personelnya masih berada di lapangan untuk mengungkap misteri kematian bocah tersebut.

"Hingga saat ini, kami masih malakukan penyelidikan," kata Andri, Senin (24/10). Tepat hari ini, kasus kematian KY sudah memasuki hari ke 91 atau hampir 100 hari, namun kematian bocah tersebut belum menemukan titik terang.

Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pihak kepolisian, mulai melakukan olah TKP ulang, hingga menerjunkan anjing pelacak atau K9.

Saat diwawancarai beberapa waktu lalu, Andri mengaku pihaknya masih mengalami kesulitan dalam proses pengungkapannya.

Mulai minimnya saksi-saksi yang melihat kejadian, banyak keterangan saksi yang kerap berubah saat proses penyelidikan.

Sejauh ini, kata Andri, pihaknya telah memeriksa 30 saksi dalam proses pengungkapan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Andri, setelah melakukan audiensi dengan perwakilan KAMMI dan GMKI terkait pengusutan ini.

Andri juga memaparkan bahwa adanya informasi pemerasan atau permintaaan sejumlah uang tebusan ke pada korban tidak benar.

Situasi tersebut, kata Andri dimanfaatkan oleh orang yang ingin mengambil keuntungan, dengan meminta uang tebusan pada keluarga korban. Padahal, setelah diselidiki, pelaku yang mengrim pesan Whatsaap berada di wilayah Pulau Jawa.

Diduga, pelaku yang memanfaatkan situasi ini, melihat postingan keluarga terkait hilangnya KY, sehingga berpura-pura mengetahui keberadaan KY.

Pihaknya sudah mendalami informasi tersebut, dan dapat dipastikan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kematian KY.

Dalam audiensi ini KAMMI dan GMKI, Andri mengaku tidak akan mundur dan terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Andri, saat perwakilan dari mahasiswi meminta adanya MOU proses pengungkapan kasus ini dalam kurun 7X24 jam.

"Sebenarnya, beban moral kami lebih besar dari MOU ini, jangankan 7X24 jam atau 1X24 jam, kalau besok ada bukti cukup, kita tangkap," kata Andri, menanggapi permintaan mahasiswi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved