Rusia Dituding Akan Ledakkan Bendungan Kakhovka, Volodymyr Zelensky Sebut Bisa Picu Banjir Dahsyat
Rusia dituding akan ledakkan bendungan hydroelectric untuk memicu banjir dahsyat. Tudingan ini dilontarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy,
TRIBUNJAMBI.COM - Rusia dituding akan ledakkan bendungan hydroelectric untuk memicu banjir dahsyat.
Tudingan ini dilontarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, setelah Rusia menduduki wilayah itu.
Bendungan hydroelectric Kakhovka terletak di Sungai Dnipro, bendungan ini merupakan salah satu bendungan terbesar di Ukraina.
Proksi Kremlin di wilayah Kherson telah membantah rencana untuk meledakkan bendungan, menyebut pernyataan Volodymyr Zelensky sebagai "kebohongan".
Dikutip dari ABC News, jika terjadi masalah dengan bendungan ini, maka akan menyebabkan gangguan pasokan air untuk Krimea, yang berada di bawah kendali Rusia sejak 2014 dan Ukraina berharap dapat merebut kembali wilayah itu suatu hari nanti.
Sementara awal pekan ini, Rusia menuduh Ukraina berencana menembakkan roket dan menghancurkan bendungan ini. Tidak ada pihak yang memberikan bukti untuk mendukung tuduhan mereka.
Bendungan dan pembangkit listrik direbut pada awal invasi untuk kepentingan strategisnya. Kakhovka berjarak sekitar 60 kilometer di sebelah timur kota Kherson, yang jatuh ke tangan Rusia pada Maret.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT KAI untuk Lulusan SMA dan Lulusan D3 Gelombang II 2022
Baca juga: 6 Terdakwa Obstruction of Justice Pembunuhan Brigadir Yosua Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo
Baca juga: Terungkap, Rudolf Tobing Cari Pembunuh Bayaran di Internet Sebelum Habisi Icha
Jika bendungan meledak, itu akan menyebabkan "bencana dalam skala besar", kata Volodymyr Zelensky kepada Dewan Eropa.
Ratusan ribu orang di sekitar Dnipro bagian bawah akan berada dalam bahaya banjir, termasuk kota Kherson sendiri.
Selain mengganggu pasokan air ke sebagian besar Ukraina selatan, peledakkan bendungan juga dapat mempengaruhi sistem pendingin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang bergantung pada reservoir Kakhovka.
Dibangun pada 1950-an, bendungan Kakhovka memompa air ke kanal Krimea Utara, yang dimulai di Ukraina selatan dan melintasi seluruh semenanjung Krimea.
Hulu dari bendungan adalah reservoir (waduk) Kakhovka di Dnipro, yang dapat menampung 18 juta megaliter air.
Menurut situs web operator Ukraina, kapasitas pembangkit listrik tenaga air adalah 334,8 megawatt.
Sementara itu, salah satu pertempuran paling penting dari perang yang sudah berjalan sekitar delapan bulan diperkirakan akan segera terjadi di dekat bendungan, ketika pasukan Ukraina maju di sepanjang tepi barat sungai, yang bertujuan untuk merebut kembali kota Kherson dan mengepung ribuan tentara Rusia.
Ukraina memberlakukan pemadaman informasi dari front Kherson, namun komandan Rusia Sergei Surovikin mengatakan minggu ini, situasi di Kherson "sudah sulit" dan Rusia "tidak mengesampingkan keputusan sulit" di sana.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 6 Terdakwa Obstruction of Justice Pembunuhan Brigadir Yosua Tak Bisa Tolak Perintah Ferdy Sambo
Baca juga: Rudolf Tobing Ngaku Puas Setelah Bunuh Temannya, Polisi Akan Periksa Kejiwaan Rudolf
Baca juga: Info Konser Jambi Terbaru: Dewa 29 Oktober 2022 di Ex Arena MTQ