Berita Tanjabtim

Harga Udang Turun dan Tak Dapat Bantuan, Nelayan di Tanjabtim Tetap Optimis

Berita Jambi, Program bantuan subsidi BBM bagi nelayan, tampaknya hingga saat kini belum dirasakan oleh sejumlah nelayan Kampung Laut, Tanjung Jabung

Penulis: Rifani Halim | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Rifani Halim
Sejumlah nelayan tradisional menangkap ikan di wilayah kelautan Kabupaten Tanjung Tanjung Jabung Timur (Ambang Luar) 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Program bantuan subsidi BBM bagi nelayan, tampaknya hingga saat kini belum dirasakan oleh sejumlah nelayan Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur yang melaut di pesisir Jambi hingga ke Selat Berhala.

Leman, pemuda Kampung Laut yang bekerja sebagai nelayan tidak pernah mendengar dari para nelayan ataupun dari penjabat setempat mengenai bantuan sosial baik tunai ataupun BBM kepada para nelayan lainnya di sekitar Kampung Laut.

Dia mengatakan, jika ada informasi bahwa nelayan akan mendapatkan bantuan, pastilah dirinya segera mengurus agar mendapatkan. Namun, jangankan bantuan, infomasi mengenai bantuan tidak terdengar hingga ke telinga para nelayan.

"Selama kenaikan BBM yang diumumkan oleh pak presiden, sampai hari ini kami dan nelayan lainnya disini tidak mendapatkan bantuan terkait kenaikan BBM," kata Leman, Jum'at (21/10/2022).

Mengenai ketersediaan BBM untuk para nelayan, Leman bilang ketersediaan solar untuk pompong atau perahu mesin milik nelayan cukup terstruktur. Para nelayan dari sejumlah kecamatan mendapatkan giliran hari masing-masing untuk membeli BBM jenis solar.

Baca juga: Bantuan Subsidi BBM di Tanjabtim Tak Merata, Banyak Nelayan Tak Dapat Bantuan

Baca juga: Lubuk Mandarsah Tebo Blank Spot, Pendidikan Tertumpu Di SMPN 44

"Untuk kemarin jatah nelayan Kecamatan Kuala Jambi, besok untuk nelayan dari kecamatan Mendahara dan besoknya lagi dari kecamatan Nipah Panjang, jadi lancar sekarang BBM. Harga di SPDN atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak normal," ujarnya.

Tak jarang, pemuda yang menghabiskan waktunya di lautan lepas ini, membeli bahan bakar solar dipengecer saat kondisi tertentu. Misalnya, pada saat BBM di SPDN Kampung Laut kehabisan.

"Solar eceran di tempat kami ini ada yang Rp 9.500 per liter, ada yang jual juga Rp 10.000 per liter," ungkap Leman.

Dia menceritakan, kebutuhan bahan bakar untuk perahu mesinnya dalam satu hari membutuhkan 10 liter solar kurang lebih. Artinya Leman harus mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000 per hari untuk perahu mesinnya.

"Kalau nelayan kecil seperti kami memang cuma butuh solar cuma 10 liter, kalau nelayan yang pakai pompong besar itu bisa 100 liter per hari kebutuhan soalnya," cerita Leman.

Kondisi saat ini sangat berdampak sekali bagi para nelayan, mengapa tidak dengan tingginya harga BBM dan murahnya hasil tangkapan laut sangat membuat nelayan sering kali mendapatkan uang yang pas-pasan.

"Sulit sekarang ini minyak mahal, udang sekarang harganya turun. Turun harga sudah 2 Minggu ini. Kadang ke laut cuma balek modal solar dan makan saja dengan jarak tempuh tiga jam, didekat Dambok."

Baca juga: Dewan Soroti Pengerjaan Jalan Multiyears di Batang Asai Sarolangun Terkesan Lambat

"Satu udang nenek atau udang ketak sebelumnya di hargai paling besar Rp 45.000, kecil Rp 30.000 per satu udang. Dalam satu hari dapat uang satu juta, tapi bagi tiga dan operasional," katanya.

Sementara itu, Leman menambahkan, cuaca akhir-akhir ini membuat para nelayan harus memprediksi secara akurat kondisi ombak di perairan provinsi Jambi yang saat ini sudah mulai tidak stabil.

"Beberapa hari ini cuaca musiman, setelah badai teduh kami melaut tiba-tiba datang lagi badai dan ombak besar. Kalau sudah terlanjur di laut mau tidak mau tetap harus ke titik pencarian udang. Cuaca subuh kemarin begitu keadaannya, hujan, gelap, ombak besar," katanya. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Terungkap, Mantan Pendeta Muda Rudolf Tobing Punya 3 Target Untuk Dibunuh

Baca juga: Bantuan Subsidi BBM di Tanjabtim Tak Merata, Banyak Nelayan Tak Dapat Bantuan

Baca juga: Lubuk Mandarsah Tebo Blank Spot, Pendidikan Tertumpu Di SMPN 44

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved