Siswa SMK Hilang di Sarolangun

Hari Ke-7, Misteri Pelajar Magang SMK Muhammadiyah yang Hilang di Area Tambang Belum Terungkap

Memasuki hari ketujuh pencarian, misteri hilangnya Ahmad Sabri (18), siswa SMK Muhammadiyah Kota Jambi, belum menemukan titik terang.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
Ist
Pelajar Magang SMK Muhammadiyah Belum Terungkap 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI -  Memasuki hari ketujuh pencarian, misteri hilangnya Ahmad Sabri (18), siswa SMK Muhammadiyah Kota Jambi, di area pertambangan, Desa Gurun Mudo, Kecamatan Pauh, Sarolangun, Jambi belum menemukan titik terang.

Tim SAR gabungan belum menemukan petunjuj keberadaan Ahmad Sabri. Sebanyak 20 personel dari tim gabungan masih berupaya menelusuri lokasi tambang.

"Kita sudah melakukan penyisiran dengan metode Esar Tipe III, kurang lebih dilakukan 20 personel. Hingga saat ini tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda atau barang milik korban," ujar Kasi Ops Basarnas Jambi, Manca, Rabu (12/10/2022).

Ia mengatakan pencarian korban hilang ini masih berlangsung. Selain dari unsur Basarnas Jambi, operasi SAR ini dilakukan oleh kepolisian, TNI, dan sebagainya.

"Operasi SAR masih berlangsung yang dilakukan tim gabungan. Pihak perusahaan, masyarakat sekitar, dan keluarga korban juga membantu," ungkapnya.

Diketahui, Ahmad Sabri dikabarakan hilang di Desa Punti Kayu Dua, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Perwakilan Masyarakat Kecamatan Paal Merah Jambi Temui Ketua DPRD Jambi Soal Angkutan Batu Bara

Baca juga: Bupati Romi Hariyanto Bersama Forkompinda Cek TPS Pilkades Serentak 45 Desa di Tanjung Jabung Timur

Essy Susilawaty, Kepala Sekolah SMKN Muhammadiyah Kota Jambi mengatakan, informasi hilangnya Sabri berawal saat siswanya tersebut sedang berada di pos, pada Minggu pagi, pukul 11:00 WIB.

Saat itu, Sabri bersama sejumlah timnya berada di dalam pos, kemudian sebagian rekan-rekannya pergi menemui Kepala Desa sekitar untuk kepentingan tambang.

Sabri kemudian diminta untuk tinggal di pos untuk menjaga ketring atau bekal nasi yang akan diberikan ke mess tambang, yang berjarak sekira 1 Km dari pos.

Kata Essy, saat itu Sobri sudah diminta untuk menunggu teman-temannya yang sedang menemui Kepala Desa.

Namun, ia berinisiatif berjalan seorang diri untuk mengantar nasi ketring ke mes.

"Ia sudah diingatkan oleh orang yang ada di sana agar jalan bersama temannya, tetapi di inisiatif berangkat seorang diri, karena merasa kru yang ada di mes tambang sudah kelaparan," kata Essy, saat dikonfirmasi tribun, Senin (10/10/2022).

Rekan-rekan Sobri kemudian tiba di pos setelah menemui Kades, saat itu, Sobri sudah tidak ditemukan di pos.

Mereka kemudian menelusuri sepanjang jalur pos menuju ke mes tambang, namun, tidak ditemukan jejak Sobri.

"Mereka cari, tidak ada jejak dan rantang ketringnya juga tidak ada sama sekali," sebut Essy.

Saat ini, kata Essy, ia dan timnya sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi.

"Iya, ini saya sedang dalam perjalanan menuju lokasi," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved