Volodymyr Zelensky Meminta NATO Untuk Menyerang Rusia Duluan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta NATO untuk melancarkan serangan pendahuluan ke Rusia daripada menunggu Moskow menggunakan senjata nuklir
Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta NATO untuk melancarkan serangan pendahuluan ke Rusia daripada menunggu Moskow menggunakan senjata nuklir.
Dia membuat pernyataan tersebut saat berpidato di Lowy Institute di Australia yang dibuat melalui tautan video, laporan dari RIA Novosti.
Menurutnya, Aliansi Atlantik Utara harus mempertimbangkan kembali prosedur dalam menerapkan tekanannya kepada Rusia.
Serangan pencegahan perlu dilakukan oleh NATO sehingga Rusia mengetahui apa yang akan terjadi kepada mereka jika mereka menggunakan serangan Nuklir.
Bukan justru sebaliknya, menunggu serangan nuklir Rusia kemudian mengatakan: "Oh, Anda sangat, baik, jangan serang kami!,” kata Presiden Ukraina, Vplodymyr Zelensky.
Sekretaris Pers Presiden Rusia, Dmitry Peskov, mencatat bahwa ucapan Presiden Ukraina tersebut tidak lebih dari seruan untuk memulai perang dunia.
Dalam hal ini, ia meminta semua negara di dunia untuk memperhatikan ucapan tentang serangan preventif terhadap Rusia.
Baca juga: Media Italia Kritik Penampilan Charles De Ketelaere di AC Milan, Tertekan usai Kalah dari Chelsea
Baca juga: Ibu Brigadir Yosua Disambut Hangat Muridnya saat Kembali Mengajar, Sambo Siap Disidangkan
Selain itu, Peskov mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Inggris Raya harus bertanggung jawab untuk mengingatkan Presiden Ukraina karena mereka "secara de facto mengarahkan kegiatan di Kiev."
Pendapat senada diungkapkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova. Diplomat itu menekankan bahwa Barat memicu perang nuklir melalui Volodymyr Zelensky.
“Setiap orang di planet ini harus menyadari bahwa boneka dan karakter Zelensky yang tidak seimbang yang dipompa dengan senjata telah berubah menjadi monster yang tangannya dapat menghancurkan planet ini,” ucap perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, bereaksi lebih keras. Dia menyebut pemimpin Ukraina adalah seseorang yang bodoh dan menyarankan psikiater untuk memberi Volodymyr Zelensky pencegahan preventif terhadap psikisnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengomentari kata-kata Volodymyr Zelensky tentang serangan pencegahan di Rusia. Perwakilan resmi Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, menunjukkan bahwa bahkan diskusi tentang konflik nuklir tidak dapat diterima.
Pada 21 September, Vladimir Putin mengumumkan dimulainya mobilisasi parsial di Rusia. Dia juga menuduh Barat melakukan "pemerasan nuklir" dan menambahkan bahwa "angin naik juga bisa berbalik ke arah mereka." Sejumlah negara Eropa menganggap kata-kata ini sebagai ancaman langsung dan intelijen Amerika Serikat mulai memberikan perhatian khusus untuk memantau persenjataan nuklir Rusia. (Nazela)
Sumber: Lenta.ru
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Media Italia Kritik Penampilan Charles De Ketelaere di AC Milan, Tertekan usai Kalah dari Chelsea
Baca juga: Ibu Brigadir Yosua Disambut Hangat Muridnya saat Kembali Mengajar, Sambo Siap Disidangkan
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Jambi Salurkan Santunan Untuk Juru Parkir di Kota Jambi