Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Terjadi Mulai Pukul 21.39 Setelah Peluit Tanda Akhir Laga Berbunyi

Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang memakan korban sekitar 678 orang dan 131 diantaranya meninggal dunia.

Editor: Suci Rahayu PK
Suryamalang/Purwanto
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca kekalahan Arema vs Persebaya 2-3. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang memakan korban sekitar 678 orang dan 131 diantaranya meninggal dunia.

Dari pemberitaan The Washington Post, berikut detik-detik tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan ratusan korban itu.

The Washington Post menuliskan, tak lama setelah laga Arema FC dan Persebaya Surabaya usai, polisi menembakkan setidaknya 40 butir amunisi tidak mematikan ke para suporter, baik di lapangan maupun tribun.

Sebagian gas air mata melayang menuju tribun 11, 12, dan 13.

Berikut detik-detik tragedi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam, berdasarkan informasi The Washington Post:

Pukul 21.39

Wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir dengan kemenangan untuk Persebaya Surabaya.

Penonton pertandingan adalah Aremania, julukan untuk pendukung Arema FC, klub yang untuk pertama kalinya kalah dari Persebaya di kandang sendiri dalam 23 tahun.

Saat pemain Arema mulai meninggalkan lapangan, beberapa suporter turun dari tribun menuju lapangan untuk menghampiri pemain.

Baca juga: Jepang Memperluas Sanksi Terhadap Rusia, Pengusaha dan Organisasi Rusia Dibekukan Asetnya

Baca juga: Jadwal Inter Milan Lawan Sassuolo Malam Ini, Lengkap dengan Prediksi Starting XI, H2H, dan Link Live

Pukul 21.45

Sekitar pukul 21.45, ratusan penonton sudah berada di lapangan.

Dua menit setelah para pemain dikawal keluar lapangan, petugas keamanan mulai memukul mundur kerumunan dan membubarkan pendukung.

Petugas berseragam militer mulai mendorong massa agar kembali ke tribun 11, 12, dan 13.

Mereka menendang dan memukuli para pendukung dengan tongkat.

Beberapa penonton tampak terjatuh saat mencoba memanjat pagar besi untuk kembali ke tribun.

Puku 21.50

Polisi mulai menembakkan gas air mata dan flare.

Tampak asap mengepul ke arah tempat duduk penonton di bagian selatan stadion.

Pengakuan penonton di tribun 9 dan 10 kepada The Washington Post, mereka mengalami batuk dan mata berair.

Baca juga: M Juber Dorong Pemerintah Koordinasi soal Penambahan Kuota BBM Bagi Nelayan

Sementara di tribun 12 dan 13, barisan penonton hampir seluruhnya tertutup asap.

Menurut saksi mata, terdengar teriakan yang menggema dari tribun 13.

Di tribun 12 dan 13, banyak orang yang melompat kembali ke lapangan berusaha menghindari paparan gas air mata.

Beberapa orang mencoba pergi melalui pintu belakang, tetapi pintu keluar tertutup.

Akhirnya, mereka pun turut melompat ke lapangan dan berupaya mencari jalan keluar lain.

Kemudian, polisi kembali menembakkan gas air mata ke ujung selatan Stadion Kanjuruhan.

"Semua orang panik. Pendukung panik karena ingin keluar, aparat juga panik. Kedua belah pihak panik dan menjadi lingkaran setan," ujar fotografer di lokasi, Ari Bowo Sucipto.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Versi Media AS, Terjadi Mulai Pukul 21.39", 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Denny Sumargo Bak Sindir Rizky Billar yang Selingkuh dari Lesti Kejora: Surga Tertutup Buat Lo!

Baca juga: FLASHBACK! Kisah Stefano Pioli, Pelatih AC Milan Pindah dari Parma ke Juventus meski Hampir ke Inter

Baca juga: Jepang Memperluas Sanksi Terhadap Rusia, Pengusaha dan Organisasi Rusia Dibekukan Asetnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved