WALHI Jambi Sebut 17 Desa di Jambi Berkonflik dengan Mafia Soal Kehutanan dan Perkebunan
WALHI Jambi memprioritaskan 17 Desa dampingan yang sedang berkonflik di sektor kehutanan dan perkebunan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Darwin
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jambi konferensi pers dalam memperingati Hari Tani Nasional, Sabtu (24/9/2022).
Hingga saat ini berdasarkan data WALHI Jambi, Provinsi Jambi adalah Provinsi dengan konflik agraria tertinggi ke 2 se-Indonesia dengan jumlah peristiwa konflik agraria masih diangka 156 konflik yang belum terselesaikan.
Keterlibatan aktor utamanya adalah, Perusahaan ekstraktif (sawit, tambang dan HTI), Pemerintah dan masyarakat korban. Dengan rincian tambang mencapai 95 konflik. HTI/hutan sebanyak 57 konflik dan monokultur 28 konflik.
"Para kaum tani harus dipaksa dengan tindakan-tindakan intimidatif, kekerasan hingga pembunuhan dalam memperjuangkan wilayah kelolanya," ujarnya. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Berita Terkait