Berita Kota Jambi
Keluarga Muda Beresiko Stunting, Irawati Sukandar Bicara Cara Mengindarinya
Risiko stunting itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jambi, Irawati Sukandar.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI.COM - Selain pengaruh lingkungan keluarga muda juga berisiko anaknya terkena stunting.
Risiko stunting itu disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Jambi, Irawati Sukandar.
Irawati Sukandar menjelaskan, resiko stunting dimulai dari dari calon pengantin.
Di mana calon pengantin yang anemia, kurang gizi, atau HB yang kurang dari 11 persen beresiko memiliki anak yang stunting.
"Jadi 1.000 hari pertama kehidupan dimulai dari hari pertama kehamilan sampai usia 2 tahun itu adalah masa emas yang bisa diintervensi supaya jangan sampai stunting, apabila lebih dari 2 tahun, intervensi sudah sangat sulit," jelasnya.
Guna terhindar dari stunting upaya yang harus dilakukan yakni membiasakan budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal tersebut sangat penting untuk dilakukan.
"Kemudian tidak merokok di dalam rumah bagi ayah yang memiliki bayi, lakukan gerakan pembersihan untuk 3M, rajin berolahraga dan makan makanan yang bergizi dan seimbang," kata Irawati Sukandar.
Penyebab stunting bermacam-macam mulai dari kekurangan gizi kronis, kemudian penyakit infeksi kronis seperti cacingan, sampai diare yang disebabkan keadaan lingkungan yang kurang baik.
"Selain itu beberapa keluarga yang beresiko stunting memiliki anak dengan jarak yang kurang dari 3 tahun 9 bulan atau jaraknya terlalu dekat dan memiliki banyak anak lebih dari 3 anak," pungkas Irawati Sukandar.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Launching Program Dahsat, Mashuri Harapkan Dapat Menurunkan Angka Stunting
Baca juga: BKKBN Provinsi Jambi Targetkan Angka Stunting Turun Hingga 12 Persen di Tahun 2024
Baca juga: Audit Stunting Kota Jambi Untuk Cegah dan Atasi Stunting